Warga Makassar Diperas Oknum Mengaku Wartawan Tribun, Korban Diarahkan untuk Lapor Polisi

TRIBUNJATIMTIMUR.COM - Telah terjadi kasus pemerasan yang dialami warga Makassar berinisial Pt oleh oknum mengaku wartawan Tribunnews. Korban diarahkan untuk lapor ke polisi.

Awal mula pemerasan yang dilakukan oleh oknum mengaku wartawan Tribunnews kepada Pt bermula ketika korban diminta untuk video call.

Tak lama kemudian, korban berinisial Pt itu diancam, yaitu jika korban tidak memenuhi permintaannya, maka oknum tersebut memposting video callnya di YouTube Tribunnews dan memberitakan korban.

Mengetahui dirinya diancam oleh oknum mengaku wartawan Tribunnews itu, korban berinisial Pt kemudian memberitahu kejadian tersebut kepada rekannya yang memiliki kenalan dengan pimpinan Tribun Timur.

Baca juga: Pudam Banyuwangi Raih Nilai Tertinggi Kinerja Nasional dari Kementerian PUPR

Kejadian tersebut akhirnya diketahui oleh pimpinan Tribun Timur.

“Kami telah komunikasi dengan korban dan menyarankan kepada beliau untuk lapor polisi,” kata Editor in Chief Tribun Timur, Nur Thamzil Thahir, Jumat (20/1/2023) siang.

Pt berterima kasih kepada Tribun atas kepeduliannya.

“Saya minta terima kasih buat bantuannya dan keprihatinan tribun timur,” ujar Pt dikutip dari Tribun-Timur.com.

Tribun Timur mengingatkan kepada warga yang mengalami hal serupa untuk tidak segan melapor ke polisi.

Wartawan bekerja dengan standar etika yang ketat dan selalu patuh pada UU Pers.

"Mengancam narasumber tidak dibenarkan dan jika akan yang melakukannya mengatasnamakan Tribun, maka itu bisa kami pastikan adalah oknum yang hanya mengatasnamakan Tribun dan wartawan,” jelas Thamzil Thahir.

Peristiwa Sebelumnya

Pencatutan nama Tribun bukan pertama kalinya terjadi.

Sebelumnya, komplotan penipu yang mencatut nama Redaksi Tribun Network dan berpura-pura sebagai reporter Tribunnews.com atau TribunJakarta.com, memeras sejumlah orang.

Modusnya, pelaku mengaku sebagai wartawan Tribunnews.com, menelepon seseorang lalu seolah-olah mengonfirmasi berita asusila, tapi ujung-ujungnya meminta uang alias memeras.