Berita Surabaya

Ayah Wali Kota Surabaya Meninggal Dunia, Ini Pesan Almarhum yang Akan Selalu Diingat

Cak Eri mengungkap satu di antara pesan yang disampaikan Abahnya. Di antaranya, terkait dengan tanggungjawab Eri sebagai Wali Kota.

Editor: Haorrahman
TribunJatim-Timur.com/Boby Koloway
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat mendoakan Ayahanda, Urip Suwondo usai prosesi pemakaman di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Makam Islam Tembok Gede, Jalan Tembok Dukuh X, Tembok Dukuh, Kecamatan Bubutan, Minggu (22/1/2022). 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Surabaya - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memimpin langsung jalannya prosesi pemakaman ayahanda, Urip Suwondo, Minggu (22/1/2022).

Almarhum Urip meninggal dunia di usia 77 tahun. Jenasah Ayah Wali Kota Surabaya itu dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Islam Tembok Gede, Jalan Tembok Dukuh X, Tembok Dukuh, Kecamatan Bubutan.

Rombongan keluarga bersama pelayat datang sekitar pukul 10.00 WIB. Rombongan berangkat dari rumah duka di kawasan Ketintang Madya, Ketintang, Kecamatan Gayungan

Setiba di lokasi pemakaman, Cak Eri bersama anggota keluarga langsung memulai proses penguburan jenazah. Bahkan, Cak Eri ikut turun ke liang lahat untuk membantu menurunkan jenazah ayahanda secara langsung.

Baca juga: Bupati dan Forkopimda Indramayu Tertarik Penerapan MPP Digital Banyuwangi

Selesai penguburan, Wali Kota bersama pelayat melakukan tabur bunga, pembacaan tahlil, hingga pembacaan doa. Selain di hadiri sanak keluarga, pemakaman tersebut juga dihadiri jajaran OPD di lingkungan Pemkot, DPRD, hingga beberapa organisasi masyarakat.

Di sela acara penguburan, Wali Kota sesekali terlihat menitikkan air mata. Matanya yang sembab tak bisa menyembunyikan kesedihannya.

"Sekitar pukul 12.15 WIB, abah dipanggil Gusti Allah. Saya mohon doa nya warga Surabaya agar abah saya diampuni dosanya dan diterima segala amal ibadahnya dan diberikan surga," kata Cak Eri.

Cak Eri mengungkap satu di antara pesan yang disampaikan Abahnya. Di antaranya, terkait dengan tanggungjawab Eri sebagai Wali Kota Surabaya.

Baca juga: Polisi Periksa Delapan Saksi Kasus Perampokan Bank BUMN di Lumajang

"Sejak saya maju pertama kali menjadi wali kota, umi dan abah saya selalu mengatakan ambil kebijakanmu jangan hanya untuk kebaikan orang Surabaya. Tapi, lakukan tingkah lakumu untuk menerangi makam umi dan abah ketika mereka meninggal," kata Cak Eri.

Menurutnya, nasehat itu akan selalu ia jaga. Sesuai dengan nasehat abahnya, Cak Eri tak ingin menjadi anak yang durhaka.

"Saya minta doa seluruh masyarakat Surabaya. Minta support. Tolong koreksi saya. Kalau saya salah langkah, kalau kurang tepat, tolong diingatkan," kata mantan ASN di lingkungan Pemkot Surabaya ini.

"Sebab, langkah yang saya ambil, berat bagi saya. kalau saya salah melangkah, saya membuat gelap makam orang tua saya. Tolong bantu saya agar langkah dan kebijakan yang saya lakukan bisa menerangi makam abah saya," katanya.

(Bobby Koloway/TribunJatimTimur.com)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved