Chelsea

Kilah Graham Potter Soal Tuduhan Biang Keladi Hasil Minor Chelsea, Singgung Soal Sistem Liga Inggris

Pelatih Chelsea, Graham Potter berkilah soal tuduhan dirinya jadi biang kedali rentetan hasil minor The Blues dan singgung soal sistem Liga Inggris.

Editor: Luky Setiyawan
Laman resmi Chelsea
Pelatih Chelsea, Graham Potter berkilah soal tuduhan dirinya jadi biang kedali rentetan hasil minor The Blues dan singgung soal sistem Liga Inggris. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM - Pelatih Chelsea, Graham Potter berkilah soal tuduhan bahwa dirinya jadi biang kedali rentetan hasil minor The Blues. Dirinya juga menyinggung soal sistem di Liga Inggris.

Chelsea akhir-akhir ini sedang dalam tren buruk, setelah hanya meraih satu kemenangan sejak awal tahun ini di semua kompetisi.

Sisanya, The Blues meriah empat kali hasil imbang dan lima kekalahan.

Terbaru, Chelsea kalah dari Southampton, penghuni dasar klasemen Liga Inggris, Sabtu (18/2/2023) dengan skor 1-0. 

Baca juga: Banjir Pujian Simone Inzaghi untuk Romelu Lukaku, Kiper Senior Inter Milan Kena Ciprat

Padahal dalam pertandingan itu, Chelsea berstatus sebagai tuan rumah. 

The Saints mendapatkan gol kemenangan melalui tendangan bebas kapten tim, James Ward-Prowse pada menit ke-45+1. 

Kepa Arrizabalaga dkk tidak bisa membalas gol tersebut sepanjang sisa pertandingan. 

Hasil ini menandai kelima kalinya secara berturut-turut tim asal London Barat itu tidak bisa menang di lintas kompetisi. 

Peraih lima gelar Liga Inggris tersebut juga kalah dengan skor identik dari Borussia Dortmund di Liga Champions, Kamis (16/2/2023) dini hari WIB. 

Di liga domestik, Chelsea tiga kali beruntun ditahan seri Liverpool, Fulham, dan West Ham United. 

Mereka bahkan baru satu kali menang sejak pergantian tahun. 

Produktivitas Chelsea juga memprihatinkan dengan baru mencetak satu gol pada lima laga terakhir. 

Catatan yang tidak sebanding jika mengacu kepada aktivitas tim pada bursa transfer.

Chelsea total sudah menghabiskan 329,5 juta euro (sekitar Rp 5,33 triliun) untuk belanja pemain pada bursa transfer Januari 2023.

Uang itu dikeluarkan untuk mendatangkan delapan pemain. 

Konsekuensi dari penampilan buruk ini pun sudah jelas. Tim milik pengusaha AS, Todd Boehly, itu tetap menjadi tim medioker di klasemen. 

Mereka hanya menghuni urutan ke-10 klasemen sementara dengan 31 poin, tertinggal empat angka dari Brentford pada peringkat kesembilan. 

Tidak heran jika posisi Graham Potter di kursi pelatih mulai goyang. 

Penggemar klub pun mulai bereaksi. 

Suporter tidak segan mencemooh pemain Chelsea pada akhir kedua babak saat melawan Southampton. 

Tak sedikit dari mereka yang meminta Potter untuk didepak. 

Mantan pelatih Brighton & Hove Albion itu tidak sepakat. 

“Wajar kalau sebuah tim mendapat kritik setelah kalah 0-1 di kandang sendiri. Menurut saya Chelsea menjalani periode sulit," kata Potter dikutip dari BolaSport.com.

"Kami punya banyak kesulitan memasukkan pemain muda ke sistem Liga Inggris."

“Hasil yang diraih tim kami memang tidak sesuai harapan, tetapi seperti itulah situasinya.” 

Juru taktik yang ditunjuk menggantikan Thomas Tuchel itu pun tidak segan menyebut dirinya masih jadi orang yang tepat sebagai arsitek Chelsea

“Saya yakin banyak pihak di luar sana menilai masalahnya ada di sana. Meski tidak sepakat, saya tidak akan menyebut opini mereka jelek.” 

“Pekerjaan saya adalah membantu tim dan memandu mereka melewati jadwal.” 

“Ketika melawan Southampton, Chelsea harus membuat beberapa perubahan. Kenyataannya adalah Chelsea mengalami kemunduran pada babak pertama.” 

“Kami sudah merespons dengan bagus pada babak kedua, tetapi belum cukup,” ujar dia melanjutkan.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

Sumber: BolaSport.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved