Berita Banyuwangi
Menurun, Warga Banyuwangi Tetap Diminta Waspada Demam Berdarah Dengue
Dinas Kesehatan Banyuwangi meminta warga mewaspadai demam berdarah dengue di akhir musim penghujan ini meski kasusnya turun
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Sri Wahyunik
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Banyuwangi - Warga Banyuwangi diimbau untuk mewaspadai serangan demam berdarah dengue (DBD) di akhir musim penghujan kali ini.
Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi mencatat kenaikan kasus DBD dalam beberapa bulan terakhir.
Meskipun, jumlah kasus sepanjang awal 2023 lebih rendah dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Sepanjang Januari-Februari 2023, DBD menyerang 59 orang di Kabupaten Banyuwangi. Rinciannya 45 kasus pada Januari dan 14 kasus pada Februari.
"Masih lebih rendah dibanding bulan yang sama tahun lalu," kata Plt Kepala Dinkes Kabupaten Banyuwangi Amir Hidayat.
Pada periode yang sama tahun lalu, Dinkes mencatat jumlah kasus DBD sebanyak 82 kasus DBD. Sebanyak 47 kasus pada Januari 2022 dan 35 kasus pada Februari 2022.
Meski trennya menurun, Amir tetap meminta masyarakat untuk mewaspadai penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti itu.
Sebab, hujan masih sering berlangsung pada awal Maret ini, yang masuk dalam masa akhir musim penghujan. Hujan juga turun bergantian dengan panas dalam tempo singkat.
Baca juga: 2.023 Durian Sumberjambe Bakal Dipamerkan di Alun-Alun Jember di Acara Asok Glondong Pengareng Areng
Menurut Amir, kondisi cuaca seperti saat ini merupakan salah satu masa perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti.
"Tempat penampungan air saat musim hujan terisi. Saat panas, tempat itu menjadi hangat. Sementara nyamuk penyebab demam berdarah berkembang biak secara optimum pada suhu sekitar 20 derajat," tambah dia.
Amir meminta masyarakat agar memasifkan gerakan 3 M, yakni menguras, menutup, dan membersihkan tempat penampungan air dan sampah. Gerakan 3M, kata dia, akan ideal apabila dilaksanakan sepekan sekali.
Jangka waktu itu mengingat masa penetasan nyamuk berlangsung sekitar 8 hari.
"Gerakan 3 M setiap hari Jumat akan kami aktifkan kembali," sambungnya.
Selain itu, dinkes juga akan membagikan obat pembunuh jentik nyamuk atau abate. Masyarakat bisa mendapatkan obat yang dipakai dengan cara ditaburkan pada penampungan air itu di puskesmas terdekat.
"Itu gratis di seluruh puskesmas," imbuhnya.
(TribunJatimTimur.com)
Banyuwangi Jadi Tuan Rumah Jambore FPRB 2025, Diikuti 803 Relawan Kebencanaan dari 29 Provinsi |
![]() |
---|
Bupati Ipuk Gelar Gerakan Manfaatkan Ojol dan Transportasi Umum Tiap Jumat |
![]() |
---|
Ojol Kehilangan Motor Usai Tertipu Jual di Facebook, Polisi Tangkap Pelaku dan Kembalikan Motor |
![]() |
---|
Polisi Tangkap Pria di Banyuwangi Diduga Edarkan Ratusan Pil Dobel L ke Pelajar |
![]() |
---|
Rindu Ibu, Siswi Kelas 1 SD Sekolah Rakyat Banyuwangi Menangis di Pelukan Bupati Ipuk |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.