Inter Milan

Respon Pelatih Brighton Soal Minat dari Inter Milan dan Rival: Saya Ingin Bertahan

Pelatih Brighton, Roberto De Zerbi merespon soal ketertarikan Inter Milan dan sejumlah klub lain terhadap dirinya.

Editor: Luky Setiyawan
Glyn KIRK / AFP
Roberto De Zerbi (Tengah) merangkul Kaoru Mitoma (Kiri) di lapangan setelah pertandingan sepak bola putaran keempat Piala FA Inggris antara Brighton & Hove Albion vs Liverpool di stadion Amex, 29 Januari 2023. Brighton memenangkan pertandingan 2-1. Pelatih Brighton, Roberto De Zerbi merespon soal ketertarikan Inter Milan dan sejumlah klub lain terhadap dirinya. (Glyn KIRK / AFP) 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM - Pelatih Brighton, Roberto De Zerbi memberikan responnya soal minat dari sejumlah klub, termasuk Inter Milan.

Diketahui, Inter Milan dan sejumlah klub seperti AC Milan dan AS Roma dikabarkan tertarik dengan juru taktik Brighton tersebut.

Bahkan dalam pemberitaan terakhir menyebut bahwa Inter Milan telah menjadikan Roberto De Zerbi sebagai daftar teratas kandidat pelatih baru menggantikan sosok Simone Inzaghi.

Pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi saat ini santer disebut bakal meninggalkan San Siro pada musim depan.

Baca juga: Perburuan Pelatih Baru Chelsea, Dua Nama Mundur, Juru Taktik Napoli Masuk Daftar Incaran The Blues

Namun, baru-baru ini De Zerbi memberikan jawaban yang bakal membuat Inter Milan dan sejumlah klub lain gigit jari.

Pasalnya, pelatih asal Italia tersebut menyatakan untuk bertahan di Brighton.

Pelatih berkebangsaan Italia itu bergabung pada September 2022 lalu, menggantikan Graham Potter yang pindah ke Chelsea.

De Zerbi cukup sukses menangani Brighton di musim ini. Bersama pelatih kelahiran Brescia Italia itu, The Seeguls tampil apik dan kini menempati posisi 7 di klasemen Liga Inggris.

Di bawah komandonya, Brighton sukses menang dari Liverpool dua kali, salah satunya di Piala FA yang kemudian membuat mereka melaju sampai semifinal.

Brighton juga mampu meraih dua kali kemenangan dari Chelsea di musim ini. Pekan lalu mereka meraih kemenangan di Stamford Bridge, pertama kalinya sepanjang sejarah klub berdiri.

Gaya main yang ditampilkan The Seeguls sampai membuat Pep Guardiola memuji kinerja de Zerbi. Pep menyebut Brighton adalah tim terbaik dalam membangun lini belakang.

De Zerbi kini menjadi salah satu nama terpanas di pasar bursa manajer. Mantan juru taktik Sassuolo ini telah dikaitkan dengan banyak tim Italia seperti Inter Milan, AC Milan dan AS Roma.

Tiga tim tersebut dikabarkan sedang mencari pelatih baru dan sebelumnya disebut telah menghubungi sang pelatih.

Namun demikian, De Zerbi mengatakan tidak akan buru-buru meninggalkan Brighton.

Pelatih 43 tahun ini menikmati perannya untuk menukangi tim yang beridiri 24 Juni 1901 itu.

"Sejarah saya menunjukkan, saya tidak bergerak tergantung pada tawaran penting atau kurang penting."

"Saya belum berbicara dengan siapa pun, tetapi saya pikir saat ini untuk jalan saya, untuk hidup saya, penting untuk tetap di sini," ujarnya sebelum pertandingan Semi-final Piala FA melawan Man United, Minggu (23/4/2023).

"Saya harus meninggalkan Shakhtar setelah delapan bulan dan saya melakukannya dengan enggan dan meninggalkan Brighton setelah waktu yang sama bagi saya sepertinya tidak menyelesaikan pekerjaan."

"Keinginan saya adalah bertahan, kemudian saya harus berbicara dengan klub dan mendiskusikan apa yang mereka harapkan, apa yang mereka inginkan, apa ambisi mereka. Saya tidak akan meletakkan tangan saya di atasnya, tetapi keinginan saya adalah untuk tetap tinggal," ujarnya, dikutip Tribunnews.com dari Football Italia.

De Zerbi juga mengungkapkan rasa senangnya menjalani pelatih di Liga Inggris yang menurutnya adalah liga terbaik di Eropa saat ini.

“Liga Premier menurut saya adalah liga terbaik di Eropa secara umum.

Serie A sangat taktis dan sangat sulit untuk dipersiapkan karena kesulitan taktis.

Liga Jerman juga sangat taktis dan dengan banyak pelatih bagus sedangkan liga Prancis sangat mengandalkan fisik."

“Liga Inggris adalah campuran dari segalanya, ini adalah liga yang sangat fisik di mana ada pemain yang sangat kuat, yang terbaik.

Anda menemukan tim yang siap secara taktis dan sulit dilawan seperti Arsenal, City, Liverpool, Aston Villa, atau Fulham.

Ini juga sangat menarik karena keramaiannya,” kata De Zerbi.

Ia mengaku mendapat tanggapan yang positif dari para pemain dan juga pihak klub.

“Saya beruntung bekerja di sini.

Saya menemukan sekelompok pemain sudah terbiasa bermain dengan keberanian, sudah terbiasa mengubah bentuk dalam pertandingan dan kemudian jelas saya memasukkan sedikit dari diri saya ke dalamnya karena jelas bahwa saya berjuang untuk meniru orang lain," kata dia.

"Terlepas dari iklimnya, saya menyukai segalanya tentang Brighton. Saya menjalani mimpi dengan bijaksana.

Saya menikmati diri saya sendiri, saya datang dari akhir yang sangat menyedihkan dengan Shakhtar dan mungkin saat ini saya menikmati pengalaman baru ini lebih dari sebelumnya."

“Saya suka semuanya, saya suka liga, saya suka tim saya dan saya suka cara orang Inggris memahami sepak bola.

Saya merasa baik di klub dan hasilnya juga datang, saya tidak bisa meminta lebih," terangnya.

Kecintaan pada AC Milan

De Zerbi juga berbicara tentang cintanya pada Milan, tempat di mana ia tumbuh. Jika ada tim Italia yang akan ia latih di masa depan, kemungkinan besar tim itu adalah AC Milan.

“Saya tumbuh di Milan, saya tinggal tiga tahun di Milanello dan pendidikan sepak bola saya berasal dari Milan, yang asli, pendidikan sepak bola saya berasal dari Milan Baresi, Tassotti, Maldini, Boban, Savicevic dan Costacurta."

“Saya penggemar Brescia, tapi saya berterima kasih kepada Milan atas apa yang mereka berikan kepada saya dan bagaimana mereka membesarkan saya. Selalu ada yang mengawasi mereka," kata dia.

Ia tak menampik jika suatu hari akan kembali melatih di tim Italia, namun untuk saat ini fokusnya hanyalah Brighton.

“Saya tidak hidup untuk karir saya atau apa yang harus saya menangkan.

Saya ingin merasa baik tentang diri saya dan merasa puas dengan pekerjaan saya.

Saya telah menerima banyak hal dari sepak bola, tetapi saya juga telah memberikan banyak hal.

Pada timbangan kita sama, dan saya ingin bersenang-senang."

"Saya tidak ingin pindah dari Brighton dan kemudian kita lihat apa yang terjadi, juga karena cepat atau lambat saya harus pindah.

Saya ingin kembali ke Italia suatu hari nanti, tetapi saya ingin mengalami hal-hal lain di luar negeri, satu di Jerman dan satu lagi di Brasil," jelasnya.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved