Berita Jember

Ibu dan Dua Anak Tewas dalam Satu Rumah , DP3AKB Jember Bakal Dampingi Anak yang Selamat

DP3AKB Jember akan mendampingi anak selamat dalam insiden tewasnya ibu dan dua saudaranya di Patrang, kini masih menunggu hasil assesmen

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/Imam Nawawi
Kapala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Jember, Suprihandoko 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, JEMBER - Kasus kematian seorang ibu di Kelurahan Bintoro Kecamatan Patrang, Jember, KK (36) bersama dua orang anaknya, LA (7) dan AVS (8 bulan), menjadi perhatian pemerintah.

Mengingat, peristiwa itu membuat R, anak kedua dari KK harus kehilangan kasih sayang Ibu. Bahkan kini R masih menjalani pengobatan traumatis atas insiden itu.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jember Suprihandoko mengatakan, pihaknya berencana memberikan pendampingan terhadap anak yang selamat dalam peristiwa mengenaskan di satu rumah itu.

"Hak anaknya kalau memeng butuh pendampingan, ya akan kami dampingi. Tetapi kami tidak bisa memaksa untuk mengambil alih. Karena setiap anak pasti ada saudaranya," ujarnya, Senin (19/6/2023).

Menurutnya, pihaknya masih melakukan asesmen terhadap anak tersebut, supaya metode penanganannya bisa tepat.

"Jadi kami tidak bisa serta merta, mereka-reka harus dapat ini dan itu. Kami akan lihat juga, dari hasil asesmen dari petugas pendamping keluarga," kata Supri.

Supri juga mengaku akan menerjunkan tim pendampingan Unit Pelaksana Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA). Tim nantinya membantu penanganan psikologi korban.

Baca juga: Daftar 32 Pemain Persebaya untuk Musim 2023/2024, Alwi Slamat Resmi Dipertahankan Bajol Ijo


"Barang kali psikologinya terganggu, atau ada aspek hukum yang harus diperjuangkan. Semua kami punya dan tidak semua itu berbayar," imbuhnya.

Namun, Supri mengaku tidak bisa berkomentar lebih jauh mengenai fenomena, hampir seluruh anggota keluarga tewas dalam satu rumah di Patrang itu.

"Saya tidak akan banyak komen soal itu, karena setelah mendengar informasi. Ternyata mereka ada gejala psikologis yang kami tidak tahu," tambahnya.

Ke depannya, lanjut Supri, DP3AKB Jember akan mengoptimalkan edukasi untuk remaja dalam mempersiapkan menikah. Supaya tidak terjadi kekerasan dalam rumah tangga.

"Kapan mereka harus menikah, kapan mempersiapkan kehamilan dan kapan harus gunakan kontrasepsi. Supaya saat menikah mereka miliki ilmu yang komplit. Jadi kalau hamil diperiksakan, kalau melahirkan di fasilitas kesehatan, bukan di dukun dan semacamnya," tuturnya.

Sebatas informasi, kronologi kejadian tersebut terjadi saat itu setelah membunuh dua buah hatinya, KK mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

Selain di Kecamatan Patrang,  peristiwa berdarah serupa juga terjadi di Desa Harjomulyo Kecamatan Silo Jember.

Saat itu, Maimunah, Warga Desa Harjomulyo Kecamatan Silo Jember, membunuh putrinya yang masih umur 6 tahun , Jumat (9/6/2023) dini hari.

Wanita usia 46 tahun ini, menghabisi nyawa buah hatinya menggunakan pisau dapur saat berada di dalam kamar.

Setelah menggorok leher putrinya yang masih sekolah Taman Kanak-kanak (TK). Wanita tersebut mencoba bunuh diri, namun upayanya digagalkan oleh suaminya.

 


 Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

(Imam Nawawi/TribunJatimTimur.com)

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved