Gandrung Sewu Banyuwangi

Perpaduan Atraksi Udara TNI AU dan Gandrung Sewu Banyuwangi, Hipnotis Ribuan Wisatawan  

Atraksi seni berkelas dunia ini makin sempurna dengan aksi yang ditampilkan oleh pasukan TNI Angkatan Udara yang bermanuver di udara dengan mempesona.

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Haorrahman
TribunJatim-Timur.com/Aflahul Abidin
Festival Gandrung Sewu 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Banyuwangi – Festival Gandrung Sewu kembali sukses membuat decak kagum ribuan wisatawan. Digelar di Pantai Boom berlatar Selat Bali, Sabtu (16/9/2023), pertunjukan kolosal 1.200 penari dan 150 talenta pendukung membuat ribuan wisatawan dalam dan luar negeri.

Atraksi seni berkelas dunia ini makin sempurna dengan aksi yang ditampilkan oleh pasukan TNI Angkatan Udara yang bermanuver di udara dengan mempesona.

Dengan mengusung tema “Omprog: The Glory of Art”, Festival Gandrung Sewu diapresiasi sebagai ikon wisata Nasional. “Festival Gandrung Sewu layak menjadi ikon seni Indonesia,” ungkap Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Uno yang memberi sambutan secara virtual.

Gubernur Jatim Khofifah Indarparawansa menyebut Festival Gandrung Sewu menjadi pintu masuk untuk memperkenalkan budaya lokal ke publik global. “Ini akan menjadi pintu pembuka, bagaimana budaya Banyuwangi bisa tampil di pentas-pentas internasional,” puji Khofifah.

Festival Gandrung Sewu 3
Festival Gandrung Sewu

Festival Gandrung Sewu rutin digelar di Banyuwangi sejak 2012. Tahun ini tema yang diangkat adalah ”Omprog” alias mahkota penari gandrung. “Omprog menjadi ikon yang kuat, yang akan menjadikan Tari Gandrung semakin mendunia,” ungkap Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

Turut hadir Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas, Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Fadjar Prasetyo, Duta Besar Norwegia untuk Indonesia Rut Kruger Giverin, dan perwakilan berbagai kementerian serta pemda se-Indonesia.

Baca juga: Jelang Madura United vs Persebaya, Ratusan Bonek Dihalau di Suramadu Diminta Kembali ke Surabaya

”Terima kasih khusus untuk Bapak Kepala Staf TNI AU beserta jajarannya yang luar biasa. Atraksi udara yang ditampilkan menunjukkan bagaimana keandalan TNI AU sebagai sayap pelindung Tanah Air, Swa Bhuwana Paksa,” ujar Ipuk.

Ipuk menjelaskan, Festival Gandrung Sewu tak semata persoalan pertunjukan. Tapi, menjadi konsolidasi kebudayaan. Ia mengenang bagaimana sulitnya mencari seribu penari gandrung pada saat pertama kali dihelat. Berbeda dengan sekarang, ribuan anak-anak muda antusias mengikuti seleksi di masing-masing kecamatan agar bisa tampil.

“Gandrung Sewu ini juga menjadi bagian dari konsolidasi kebudayaan. Bagaimana kemudian menari gandrung menjadi kebanggaan bagi anak-anak muda. Mereka turut melestarikan seni dan budayanya,” paparnya.

Baca juga: Di Depan Pengurus LTMNU se-Kabupaten Pasuruan, Mas Dion Minta Doa Restu Maju Bupati Pasuruan 2024

Sementara Ketua Dewan Kesenian Blambangan Hasan Basri menjelaskan bahwa omprog atau mahkota pada penari gandrung sarat dengan makna. Setiap bagiannya menyimpan simbol tertentu. Ada pilisan, bathukan, ombyok, kether, nanasan hingga gatutkaca berbadan naga. “Bagian-bagian tersebut menyiratkan makna kehidupan yang senantiasa dinamis. Kehidupan yang harus selalu mengarah kepada kebaikan,” jelasnya.

Dalam Festival Gandrung Sewu tahun ini turut dimeriahkan atraksi dari Pasukan TNI AU dalam rangkaian Semarak Dirgantara. Atraksi ini menampilkan berbagai aksi atraksi udara para prajurit TNI AU

Ada penampilan 15 penerjun pembawa bendera, Flypast 4 pesawat tempur EMB-314 Super Tucano dan Flypast 3 pesawat tempur T-50i golden eagle. Hal ini semakin menambah kemeriahan pagelaran yang pertama kali dihelat pada 2012 itu.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

(Aflahul Abidin/TribunJatimTimur.com)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved