Liga Champions

Ditahan Imbang Newcastle United, Luis Enrique Sesalkan Pemain PSG Banyak Buang Peluang Gol

Pelatih PSG, Luis Enrique sesalkan para pemainnya yang banyak buang peluang gol saat ditahan imbang Newcastle United di Liga Champions 2023.

Editor: Luky Setiyawan
FRANCK FIFE / AFP
Pelatih kepala Paris Saint-Germain asal Spanyol Luis Enrique (kiri) berbicara dengan wasit Polandia Szymon Marciniak di akhir pertandingan sepak bola Liga Champions UEFA matchday ke-5 Grup F antara Paris Saint-Germain (PSG) dan Newcastle United pada 28 November 2023 di stadion Parc des Princes di Paris. Pelatih PSG, Luis Enrique sesalkan para pemainnya yang banyak buang peluang gol saat ditahan imbang Newcastle United di Liga Champions 2023. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM - Pelatih Paris Saint-Germain atau PSG, Luis Enrique menyesalkan para pemainnya yang banyak membuang peluang gol saat ditahan imbang Newcastle United di Liga Champions 2023.

Diketahui, laga antara PSG kontra Newcastle United di grup F Liga Champions 2023, Rabu (29/11/2023) dini hari WIB berakhir dengan skor imbang 1-1.

Bermain di kandang sendiri, skuad besutan Luis Enrique itu mendominasi permainan.

Namun, di satu sisi pelatih asal Spanyol itu menyadari bahwa pemainnya membuang banyak peluang gol.

Baca juga: Prediksi Skor Benfica Vs Inter Milan di Liga Champions 2023, Susunan Pemain, Nerazzurri Diunggulkan

Keluhan Enrique selaras dengan statistik peluang gol PSG di laga tadi pagi.

Laporan statistik Flashscore menyatakan bahwa PSG mempunyai 31 peluang dalam waktu 90 menit pertandingan.

Namun dari 31 peluang itu hanya 7 tembakan yang mengarah ke gawang Newcastle.

Dan dari 7 tembakan itu, hanya 1 penalti Kylian Mbappe yang berbuah gol pada injury time 90+8.

Gol Mbappe menyelamatkan PSG dari kekalahan. Newcastle sendiri sempat unggul lebih dahulu lewat Alexander Isak menit 24.

"Saya pikir kami pantas menang," buka Luis Enrique dikutip Tribunnews.com dari laman UEFA.

"Kami menciptakan banyak peluang bersih dan, terkadang, sulit untuk memasukkan bola," tambahnya.

Lebih lanjut, pelatih asal Spanyol ini membahas peluang PSG lolos ke 16 besar Liga Champions.

PSG harus memenuhi syarat utama gina melewati babak fase Grup F.

Syarat itu tak lain wajib menang di laga terakhir melawan Dortmund.

PSG harus mengalahkan Dortmund dengan skor berapapun.

Sebab, PSG saat ini berada di posisi kedua klasemen Grup F dengan 7 poin.

Posisi PSG masih bisa digeser AC Milan atau Newcastle yang tertinggal 2 angka.

AC Milan dan Newcastle nantinya bakal saling menghadapi di matchday keenam.

Apabila PSG mampu mengalahkan Dortmund, maka hasil pertemuan AC Milan dengan Newcastle tidak berpengaruh. Karena dipastikan mereka gagal ke 16 besar.

"Sekarang yang paling penting adalah fokus pada diri sendiri."

"Jika kami menang, kami akan finis pertama, tapi meski kalah, kami bisa lolos ke fase berikutnya."

"Ini sangat rumit, tapi saya harap kami bisa membuatnya lebih mudah dengan menang melawan Dortmund," tandas Enrique.

Merasa Dirugikan Wasit Saat Laga Kontra PSG, Pelatih Newcastle United Enggan Kritik Keras

Pelatih Newcastle United Eddie Howe berbicara dengan striker Newcastle United
Pelatih kepala Newcastle United asal Inggris Eddie Howe (Kiri) berbicara dengan striker Newcastle United Swedia #14 Alexander Isak (kanan) dalam laga matchday kelima Liga Champions UEFA, pertandingan sepak bola Grup F antara Paris Saint-Germain (PSG) dan Newcastle United pada 28 November 2023 di stadion Parc des Princes di Paris.

Pelatih Newcastle Eddie Howe buka suara soal drama VAR yang berujung pada kontroversi penalti Paris Saint Germain (PSG) pada matchday kelima Liga Champions, Rabu (29/11/2023).

Kemenangan Newcastle atas PSG dibuyarkan lewat penalti Kylian Mbappe di penghujung pertandingam (90+8').

The Magpies sejatinya unggul lebih dulu sejak menit ke 24'. Namun di penghujung laga, wasit asal Polandia Szymon Marciniak memberikan hadiah penalti untuk PSG.

Para pemain PSG mengepung sang wasit dan meminta hadiah penalti setelah tangan bek Newcastle Tino Livramento menyentuh bola.

Szymon Marciniak yang merupakan wasit final Liga Champions musim lalu ini pun kemudian meninjau VAR untuk memastikan apakah benar terjadi handball yang valid.

Setelah pengecakan VAR, wasit yang juga memimpin final Piala Dunia 2022 ini akhirnya memberikan hadiah penalti untuk PSG.

Hadiah penalti ini menjadi kontroversial karena dalam video tayangan ulang jelas bahwa bola umpan dari Ousmane Dembele membentur dada terlebih dulu sebelum mengenai lengan Tino Livramento.

Menurut aturan, seharusnya handball itu tidak dianggap valid untuk diberikan penalti.

Pelatih Newcastle Eddie Howe menyayangkan keputusan memberikan penalti kepada PSG.

"Menurut pendapat saya, itu bukanlah keputusan yang tepat," kata Howe, dikutip Tribunnews.com dari Sky Sports.

"Banyak sekali hal yang harus diperhatikan saat itu, kecepatannya dulu. Itu adalah pantulan yang ketika diperlambat, terlihat sangat berbeda dengan siaran langsung," sambungnya.

“Bolanya lebih dulu mengenai dadanya, lalu muncul dan mengenai tangannya. Tapi tangannya tidak dalam posisi yang tidak wajar, mereka [tangannya] turun di samping, tapi dia dalam gerakan berlari.

"Saya merasa ini adalah keputusan yang buruk dan sangat membuat kami frustrasi karena Anda tahu betapa sedikitnya waktu yang tersisa dalam permainan ini. Tidak ada yang bisa kami lakukan untuk mengatasinya sekarang," ujar Howe.

Meski begitu, Eddie Howe mengatakan dirinya hanya bisa legawa atas keputusan wasit yang menjadi pemimpin laga final Liga Champions musim lalu dan final Piala Dunia 2022 ini.

Howe tampak berusaha mengendalikan emosinya meskipun jelas tidak setuju dengan keputusan penting tersebut. Ia takut dikenakan hukuman karena mengkritik keputusan wasit.

Pelatih 46 tahun itu tak mau bernasib sama dengan Mikel Arteta yang kini menerima tuduhan dari Asosiasi Sepak Bola atas komentar yang dibuat setelah timnya kalah 1-0 di Newcastle awal bulan ini.

Meski berakhir dengan hasil imbang, Howe senang dengan permainan yang ditunjukkan oleh permainnya.

"Saya masih bisa menerimanya. Saya merasa sangat datar namun di saat yang sama sangat senang dengan apa yang diberikan para pemain hari ini. Komitmen, eksekusi mereka," ujar Howe saat berbicara kepada TNT Sports.

"Kami memanfaatkan keberuntungan kami. Kami kehabisan keberuntungan pada akhirnya. Saya tidak berpikir itu adalah penalti," kata dia.

“Bukan penalti kalau mengenai dadanya terlebih dahulu lalu mengenai tangannya yang rendah. Saya tidak boleh menyimpulkannya."

"Saya tidak bisa mengatakan pikiran batin saya dengan jelas [saya akan mendapat masalah]," terang Howe.

Masih Ada Harapan ke 16 Besar

Skor akhir 1-1 membuat Newcastle kini menempati peringkat tiga klasemen grup F dengan lima poin, sedangkan PSG di posisi kedua terpaut dua poin.

Newcastle memang masih memiliki harapan untuk lolos ke 16 besar, dengan syarat bisa menang melawan AC Milan.

Tapi kelolosan mereka juga bergantung pada hasil yang diraih PSG di laga terakhir. Jika PSG menang mewalan Borussia Dortmund, maka harapan Newcastle untuk ke fase gugur pun bakal kandas.

Adapun posisi puncak klasemen saat ini diisi oleh Borussia yang memimpim dengan 10 poin yang memastikan tiket ke 16 besar.

Laga terakhir bakal menjadi penentuan bagi 3 tim tersebut, PSG, Newcastle, serta AC Milan yang juga mengemas 5 poin di dasar klasemen.

“Saat pengundian keluar, itu adalah 'grup maut' dan saya rasa tidak banyak orang yang memberi kami peluang untuk lolos dan duduk di sini sekarang."

"Saya sedikit frustrasi karena itu tidak ada di tangan kami karena ketika saya melihat kembali dua pertandingan Dortmund, saya merasa kami seharusnya bisa tampil lebih baik di pertandingan tersebut," ujar Howe.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved