Kasus Demam Berdarah
Waspada, Kasus DBD di Banyuwangi Mulai Meningkat, Dua Warga Meninggal
Kasus kejadian demam berdarah (DBD) di Kabupaten Banyuwangi mulai meningkat awal tahun ini
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Sri Wahyunik
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, BANYUWANGI - Kasus kejadian demam berdarah (DBD) di Kabupaten Banyuwangi mulai meningkat awal tahun ini. Masyarakat diminta untuk memaksimalkan pencegahan lewat gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Plt Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi Amir Hidayat menjelaskan, jumlah kasus demam berdarah mulai awal hingga menjelang akhir Februari mencapai 35 kasus. Itu lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang berjumlah 29 kasus.
Sementara pada November dan Desember 2022, kasus demam berdarah masih relatif lebih rendah. Yakni masing-masing 10 dan 23 kasus.
Amir menjelaskan, kasus kematian akibat DBD tercatat dua orang hingga saat ini. Pasien DBD yang meninggal berasal dari Kecamatan Muncar dan Gambiran. Dinas Kesehatan pun memutuskan status kejadian luar biasa (KLB) di dua kecamatan itu.
Kedua warga tersebut berusia dewasa. Sebelum meninggal, mereka sempat mendapat perawatan medis.
"KLB hanya untuk kecamatan yang terjadi kejadian hingga menyebabkan meninggal dunia. Di kecamatan lain belum (KLB)," terang Amir, Rabu (28/2/2024).
Secara umum, kasus DBD terjadi di beberapa kecamatan. Kasus tertinggi ada di wilayah Kecamatan Srono. Amir menduga, tingginya kasus DBD di wilayah itu akibat kurangnya aksi PSN.
Maka dari itu, Dinas Kesehatan mengajak warga untuk aktif menggencarkan gerakan PSN di lingkungan masing-masing.
Gerakan itu bisa dilakuka dengan menguras, mengubur, dan mendaur ulang benda-benda yang berpotensi menjadi tempat genangan air. Genangan air rawan menjadi tempat hidupnya jentik demam berdarah.
"Sementara untuk pengasapan, kami sebenarnya tidak menganjurkan karena itu hanya akan membunuh nyamuk dewasa," katanya.
Baca juga: Diduga Stres Gagal Jadi Anggota Dewan, Caleg Berhalusinasi Dilantik dengan Pakai Jas, Videonya Viral
Selain itu, warga juga diminta untuk menabyrkan serbuk abate di tempat penyimpanan air seperti bak mandi. Jika langkah-langkah itu dijalankan secara masif, risiko hidupnya nyamyuk Aedas aegypti bisa ditekan.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(Aflahul Abidin/TribunJatimTimur.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.