Mudik Lebaran 2024

KSOP Cegah Terjadinya Penumpukan Penumpang di Pelabuhan Jangkar Situbondo Saat Mudik Lebaran 2024

Persoalan klasik terjadinya penumpang penumpang saat mudik lebaran di Pelabuhan Jangkar, menjadi perhatian serius pihak KSOP Panarukan

Penulis: Izi Hartono | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/Izi Hartono
KSOP saat melakukan rakor bersama dan para pengurus pesantren di Situbondo dan Probolinggo saat mudik lebaran tahun 2024. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, SITUBONDO - Persoalan klasik terjadinya penumpang penumpang saat mudik lebaran di Pelabuhan Jangkar, menjadi perhatian serius pihak Kesyahbandaran  dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Panarukan.

Bahkan, untuk mengantisipasi terjadinya penumpukan penumpang saat mudik lebaran tahun 2024, pihak KSOP melibatkan semua pihak di Pelabuhan Jangkar tersebut.

Di antaranya, Dinas Perhubungan Propinsi Jatim, Kabupaten, BPTD XI Propinsi Jatim,Camat, Satpor Air, PT ASDPP Ketapang, Banyuwangj das ASDP Jangkat dan PT DDU Jangkar, TNI serta Polri.

Selain itu, rapat koordinasi yang berlangsung di lantai dua kantor Syahbandar Jangkar itu, juga melibatkan para pengurus pesantren di Situbondo dan Probolinggo serta perwakilan warga kepulauan Madura yang merantau di Pulau Bali.

Kepala KSOP Panarukan, Herland Apriliyanto mengatakan, pihaknya bersama stakeholder, pengasuh  pesantren dan pengguna jasa untuk membahas dan  mengantisipasi arus mudik lebaran tahun 2024.

Menurutnya ada banyak kemungkinan kemungkinan yang terjadi pada saar arus mudik dan balik lebaran tahun ini ke kepulauan di Madura. Sehingga kemungkinan itu dapat dicarikan solusi sebelum memasuki arus mudik dan balik tersebut.

"Kami sudah menyiapkan pola, yang pertama penambahan kapal dari ASDP dan Provinsi,"  ujarnya.

Sedangkan pola lainnya, kata Herland, dengan memecah konsentrasi penumpang dengan melalui pelabuhan Celukan Bawang, Kabulaten Buleleng, Bali.

"Dan itu sudah disampaikan Kadis Perhubungan Sumenep malalui surat  ke Bupati Buleleng dengan tembusan Propinsi Bali dan Kementerian," katanya.

Saat ditanya adanya pemecahan penumpang melalui Bali masih akan terjadi penumpukan penumpang, Herlan mengatakan, keramaian penumpang selama arus mudik dipastikan ada, namun tetap diakomodir agar penyeberangan penumpang tetap berjalan lancar.

"Kami sudah menyiapkan itu,  di antaraya ASDP dan Provinsi Jatim yang sama-sama menyiapkan tambahan satu kapal serta operator kapal menambah tripnya. Yaitu trip empat kapal mudik reguler dan empat kapal mudik gratis," jelasnya.

Baca juga: Kepergok Sikat Motor Warga, Maling di Banyuwangi Babak Belur Dihajar Massa

Tak hanya itu, sambungnya, pihaknya juga menyiapkan dua kapal bantuan untuk mengangkut para penumpang itu.

"Dua kapal bantuan itu selalu siap kalau memang dibutuhkan," tukasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Seksi Teknik Kepelabuhanan UPT Pelabuhan Pengumpan Reguler Banyuwangi, Propinsi Jawa Timur, Tri Wahyono mengatakan, pada mudik tahun 2024 ini pihaknya masih menyediakan tiga kapal,  namun tidak menutup kemungkinan akan ada penambahan kapal.

"Tapi itu semua masih kewenangan pihak ASDP untuk tambahan kapal itu," kata Tri Wahyono.

Terkait pemulangan santri, Tri Wahyono.mengatakan, sesuai harapan para pengurus pesantren agar pemulangan santri harus disinkronkan dengan jadwal mudik gratis.

"Itu kami fasilitasi dan akan disampaikan ke pimpinan, mudah-mudahan jadwal itu bisa diubah sesuai kebutuhan santri itu," katanya.

Dikatakan, pihaknya memprediksi para santri yang akan melalui pelabuhan Jangkar, diperkirakan mencapai sebanyak 5000 orang santri.

"Kapal mudik disesuakan dengan kapal kita, yaitu sebanyak 250 orang penumpang dan dikali empat. Maka totalnya hanya 1000 orang saja yang bisa menggunakan kapal mudik gratis itu. Dan kami menunggu ada dispensasi muatan itu dari kementerian," jelasnya.

Sementara itu, salah seorang perwakilan warga kepulauan Madura yang ada di Bali, Masdu mengatakan, untuk para pemudik tahun ini jumlahnya akan semakin banyak, karena usaha di Bali sudah mulai membaik.

Baca juga: Gubernur Jatim: Kenaikan Harga Beras Diprediksi Hingga Lebaran Idul Fitri

"Kalau tidak salah ada sekitar 14 ribu sampai 15 ribu warga kepulauan yang ada di Bali itu," kata Masdu.

Ia berharap pada mudik lebaran tahun ini ada  penambahan armada, karena pada H -5 lebaran biasanya warga kepulauan yang akan pulang kampung akan banyak dan menumpuk.

"Ya kalau bisa ada tambahan kapal, agar tidak terjadi penumpukan penumpang," pintanya.

Saat ditanya ada upaya akan dilewatkan dari Pelabuhan Celukan Bawang, Bali, Masdu  mengaku lebik baik, karena saat ini di Pelabuhan Jangkar melayani penyeberangan ke Lombok dan tempat parkirnya semakin sempit.

"Kalau bisa memang dari penyeberangan Bali itu lebih bagus, semuga apa yang diharap warga kepulauan bisa pulang melalui penyeberangan dari Bali itu," pungkasnya.

 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(Izi Hartono/TribunJatimTimur.com)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved