Ramadan 2024

Saat Gen Z di Ponorogo Ngabuburit Dengan Berlatih Wayang Kulit

Mereka mengisi waktu ngabuburit dengan latihan kesenian dalang dan karawitan .

Editor: Haorrahman
TribunJatim-Timur.com/Pramita Kusumaningrum
Cara Gen Z di Ponorogo, Ngabuburit Dengan Berlatih Wayang Kulit 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, PONOROGO - Suasana di Desa Wotan, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo semakin berwarna dengan aktivitas yang dilakukan oleh kelompok Gen Z desa itu.

Sekelompok Gen Z melakukan gabuburit tidak hanya sekedar berburu takjil. Namun mereka mengisi waktu ngabuburit dengan latihan kesenian dalang dan karawitan .

Kegiatan ini guna memanfaatkan waktu untuk kegiatan positif dan mengurangi kecanduan gadget.

Tarlihat, beberapa gen Z ramai di pelataran rumah salah satu warga. Salah gen z, Muhammad Irsyad Pandu Putra Susilo (16) berlatih wayangan.

Baca juga: Kans Inter Milan Raih Scudetto Saat Derby della Madonnina Terbuka, Kapten AC Milan: Jangan Ngarep

Meskipun menggunakan alat sederhana/ namun semangat, Pandu—sapaan akrab—Muhammad Irsyad Pandu Putra Susilo uri-uri budaya Jawa.

“Daripada main game, tiduran maupun jalan-jalan mending latihan bermain wayang,” ungkap Pandu, Kamis (28/3/2024).

Dia lalu megaku selama bulan Ramadan, mulai pukul 15.00 wib berlatih wayangan, karawitan maupun lainnya.

“Saya senang wayang sejak usia 3 tahun,” tambahnya.

Baca juga: Memperluas Wawasan tentang Generasi Z: Suksesnya School Parent Gathering di SMAK Kosayu Malang

Pandu mengaku tidak mendapat tanggapan atau undangan pertunjukan, sehingga dia memilih untuk mengisi waktu menunggu berbuka puasa dengan berlatih wayang.

Gen Z lain, Reza Agil Paradi, juga turut senang ikut berlatih bersama. Baginya, bergabung dalam latihan karawitan dan bermain wayang bersama pandu merupakan alternatif yang lebih bermanfaat.

“Dibandingkan hanya menghabiskan waktu dengan bermain game di handphone. Kending karawitan di sini,,” katanya.

Baca juga: Potensi Rizky Ridho Gabung Persib Bandung, Kode Baru Bek Persija Terungkap, Persebaya Gigit Jari?

Aktivitas latihan karawitan dan wayang kulit yang dilakukan oleh pandu dan teman-temannya di desa wotan bukan hanya sekadar mengisi waktu menunggu berbuka puasa. Tetapi juga menjadi upaya nyata dalam melestarikan dan menguri-uri budaya Jawa yang mulai terlupakan.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran di Whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(Pramita Kusumaningrum/TribunJatimTimur.com)

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved