Hubungan Indonesia Australia

Robbie Gaspar dkk Memastikan Semakin Banyak Orang Aussie Mencintai Indonesia

Warga Australia, khususnya di negara bagian Australia berharap hubungan dengan Indonesia terjalin semakin erat

Editor: Sri Wahyunik
Surya / Tri Mulyono
Konsul Jenderal Indonesia di Perth Australia, Listiana Operananta (kanan) dan Konsul Jenderal Australia di Surabaya, Fiona Hogart ( dua dari kiri) berpose bersama empat narasumber dalam diskusi Indonesia Youth Connect 2024 di Perth Australia, Jumat (26/4/2024). 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, AUSTRALIA - Warga Australia, khususnya di negara bagian Australia berharap hubungan dengan Indonesia terjalin semakin erat.

Para Indonesianis itu berjanji terus berupaya agar pemerintahan Australia semakin memudahkan warga Indonesia termasuk asal Jawa Timur untuk berkunjung, sekolah ataupun kerjasama bisnis di negeri Kanguru tersebut.

Robbie Gaspar terlihat antusias menyambut kami, rombongan jurnalis dari Indonesia. Ia pandai berbahasa Indonesia. Wajahnya tidak asing. Benar. Robbie Gaspar adalah mantan pemain Persema Malang di Jawa Timur. Ia juga pernah memperkuat klub-klub Liga 1 lainnya, seperti Persib Bandung, Persiba Balikpapan dan Persita Tangerang.

“Saya termasuk pemain pertama Australia yang bermian di Indonesia,” kata Robbie, memyambut rombongan para pemimpin redaksi yang mengunjungi Australia atas undangan Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia, Jumat (26/04/2024).

Saat ini, Robbie Gaspar menjadi Presiden Indonesia Institute,  sebuah lembaga independen yang memperjuangkan hubungan bilateral IndonesiaAustralia. Termasuk ‘hal kecil’ yang ingin diperjuangkan Robbie adalah bagaimana memengaruhi pemerintahan Australia agar semakin memudahkan warga Indonesia mengurus visa masuk Negeri Kanguru.

Robbie tidak sendirian. Siang itu ia bersama sejumlah akademisi dan lembaga yang konsen terhadap hubungan Indonesia - Australia berkumpul untuk menyampaikan betapa pentingnya hubungan kedua negara.

“Jangan diragukan lagi, semakin banyak orang Australia mencintai Indonesia. Kami semua di sini mencintai Indonesia,” kata Doktor Kate O’Shaughnessy, Direktur Riset Perth USAsia Centre di kampus University of Western Australia.

Selain Robbie dan Kate, ikut hadir dalam pertemuan itu adalah Pia Danhauer, Kepala Program Asia Tenggara Perth USAsia Centre, Thor Kerr (Dekan Asean Curtin University), Matthew Satchwell (Acicis Study Indonesia), Anastasia Koo (Presiden Asosiasi Pemuda Australia Indonesia), serta Nadia Budiharjo, wanita asal Indonesia yang kini menjadi wartawan Australia, Business News.

Kate bersama teman-temannya terang-terangan  menyebut akan ‘memprovokasi’ pemerintahan Australia dalam mengambil setiap kebijakan menguntungkan hubungan Indonesia - Australia.

Lembaga yang dikelola Kate adalah semacam think thank yang rutin melakukan penelitian dan kajian tentang hubungan Indonesia dan Australia.

Hal senada disampaikan Thorr Kerr. Menurutnya saat ini semakin banyak mahasiswa belajar di Australia. Demikian pula warga Australia belajar budaya dan Bahasa Indonesia.

“Kami ini bertetangga. Indonesia sudah membuktikan sebagai tetangga yang baik. Demikian pula yang akan kami lakukan,” kata Thorr Kerr.

Warga Indonesia sendiri yang sudah berada di Australia, seperti Anastasia Koo, mengakui bahwa pemerintahan Australia mempunyai niat tulus membangun hubungan baik dengan Indonesia.

Karena itu, Anastasia Koo dkk juga ingin menujukkan semangat serupa. Mereka aktif melakukan berbagai kegiatan sosial  di Perth yang melibatkan para mahasiswa Indonesia. Seperti dilakukan Anastasia Koo dkk yang melakukan aksi sosial di Kings Park beberapa waktu lalu.

“Kami diperlakukan dengan baik di sini. Pemerintah Australia mensupport penuh mahasiswa Indonesia yang belajar di sini,” kata Anastasia yang mempunyai keluarga besar di Ranupani, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved