Balita Tercebur Kolam

Dua Balita di Tulungagung Meninggal Akibat Jatuh ke Kolam Patin, Bermain Tanpa Pengawasan

Dua balita di Tulungagung meninggal dunia usai tercebur di kolam ikan patin, diduga bermain tanpa pengawasan

Editor: Sri Wahyunik
TribunMataraman.com/David Yohanes
Kolam ikan patin di Tulungagung yang menewaskan 2 balita perempuan, Tsy (4) dan Tsn (3,5) 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, TULUNGAGUNG - Dua anak perempuan, Tsy (4) dan Tsn (3,3) meninggal dunia karena terjatuh ke kolam ikan patin, di Dusun Ngipik, Desa Bono, Kecamatan Boyolangu,  Tulungagung, Jumat (7/6/2024) sekitar pukul 10.00 WIB.

Kejadian ini diduga karena kedua korban lepas dari pengawasan orang tuanya. Menurut Kapolsek Boyolangu, Iptu Tarmadi, kedua korban ini meski seumuran, statusnya keponakan dan bibi karena ibunya Tsn adalah nenek dari Tsy.

"Keduanya ini sering diasuh oleh neneknya Tsy atau ibunya Tsn. Biasanya main di sekitar kolam," ungkap Tarmadi.

Kebiasaan sebelumnya, mereka melintas di pematang yang ada tengah kolam milik tetangga, menuju bantaran sungai besar di sebelah utara kolam. Namun saat kejadian, kedua korban bersama satu anak laki-laki, Yd (6) berjalan menyusuri kolam.

Mereka pergi bersama dari rumahnya yang berjarak sekitar 50 meter dari kolam, tanpa diketahui orang dewasa. "Kemungkinan memang mereka bermain ke tempat yang biasanya mereka diajak ke sana. Mereka juga lewat di jalan di tengah kolam," jelas Tarmadi.

Setelah tiba di area kolam, diduga mereka berjalan ke atas papan kayu yang melintang di atas kolam. Papan selebar 50 cm, tebal 5 cm dan panjang 4 meter ini ada di atas beton sekat antar kolam.

Papan ini dimanfaatkan pemilik kolam saat  memberi pakan ikan. "Papan ini mirip jembatan, biasanya pemilik kolam berjalan di atasnya saat memberi pakan ikan. Meski lebar, tapi papan ini tidak stabil," papar Tarmadi.

Diduga, saat berada di atas papan ini, tiga  bocah ini tidak bisa menjaga keseimbangan. Mereka terjatuh ke arah kotak kolam sebelah selatan bagian barat.

Yd yang lebih besar bisa keluar dari air dan berlari pulang mencari bantuan.Warga yang datang ke lokasi kolam mendapati satu anak dalam kondisi sudah mengapung.

Sementara satu orang lainnya masih di dalam kolam dengan kedalaman 1,3 meter ini. Warga berhasil menemukan satu korban di dasar kolam dalam kondisi lemas.

"Karena tubuh korban yang satu masih kondisi lemas, tadi coba dilarikan ke Puskesmas Boyolangu. Tapi sampai di sana dinyatakan sudah meninggal dunia," ucap Tarmadi.

Personel Unit Inafis Satreskrim Polres Tulungagung bersama petugas medis Puskesmas Boyolangu melakukan visum kepada dua korban. Kondisi fisik korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

Sementara seorang warga mengatakan,  saat kejadian kondisi kolam sedang sepi. Sayangnya saat itu Yd tidak berteriak minta tolong, tapi malah mencari pertolongan di rumah.

"Seandainya berteriak, paling tidak ada warga sekitar yang bisa mendengar. Samping kolam itu juga ada rumah warga," katanya.

Baca juga: Maling Motor Ditangkap Usai Beraksi di Tiga Titik di Banyuwangi

Kabupaten Tulungagung menjadi sentra budidaya ikan tawar di Jawa Timur. Produk yang dihasilkan mayoritas ikan konsumsi, seperti patin, gurami dan lele. Namun banyak juga warga yang memelihara ikan hias, utamanya ikan emas koki, disusul ikan emas koi.

Banyak kolam-kolam ikan yang dibuat di tengah permukiman tanpa pengamanan yang memadai.Setiap tahun selalu jatuh korban dari kalangan balita atau lansia karena tercebur ke dalam kolam ikan

 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(David Yohanes/TribunJatimTimur.com)

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved