Berita Banyawangi
TWA Kawah Ijen Masih Ditutup, Pramuwisata Pilih Kenalkan Destinasi Unggulan Lain di Banyuwangi
"Sebagian besar pelaku jasa pramuwisata di masa penutupan destinasi Kawah Ijen mengantarkan wisatawan ke destinasi lain yg ada di Banyuwangi," katanya
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Haorrahman
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Banyuwangi - Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen ditutup akibat kenaikan status aktivitas dari normal (level I) menjadi waspada (level II) sejak Jumat (12/7/2024) hingga waktu yang belum ditentukan.
Para pelaku jasa wisata memilih mengenalkan berbagai destinasi menarik lainnya di Banyuwangi kepada para wisatawan yang datang, baik wisatawan dalam negeri maupun asing.
Ketua DPC Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Banyuwangi Andika Rahmat Hidayat menjelaskan, para pelaku jasa wisata di Banyuwangi patuh dan mendukung penutupan TWA Kawah Ijen.
Baca juga: Pemkab Banyuwangi Mantapkan Koordinasi Kelanjutan Jalur Lintas Selatan ke Jember
"Karena penutupan ini disebabkan oleh aktivitas vulkanik Gunung Ijen yang meningkat sehingga menyebabkan potensi bencana lebih tinggi," kata Andika, Kamis (18/7/2024).
Selama salah satu destinasi unggulan di Banyuwangi itu ditutup, para pelaku jasa wisata tak berpangku tangan. Mereka memilih untuk mengenalkan destinasi wisata andalan Banyuwangi lainnya kepada para pelancong. Termasuk juga mengantarkan mereka ke hidden gem yang ada di kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu.
"Sebagian besar pelaku jasa pramuwisata di masa penutupan destinasi Kawah Ijen mengantarkan wisatawan ke destinasi lain yg ada di Banyuwangi," katanya.
Destinasi wisata lain yang dikenalkan oleh para pelaku jasa wisata, yakni Desa Wisata Adat Kemiren, TN Alas Purwo, Bangsring Underwater, dan lain-lain.
Baca juga: Viral Mahasiswa KKN Diajak Makan di Rumah Pratama Arhan, Sosok Ibu Pilar Timnas Indonesia Disorot
Selain mengenalkan potensi lain Banyuwangi, pelaku jasa wisata juga memanfaatkan momentum penutupan TWA Kawah Ijen untuk meningkatkan kemampuan diri.
"Baik dalam bidang bahasa maupun pengetahuan yang lain," sambungnya.
Penutupan TWA Kawah Ijen diakui berdampak terhadap pemasukan para pelaku jasa wisata, lebih-lebih bagi mereka yang selama ini lebih banyak melayani tamu yang ingin ke Gunung Ijen.
"Namun pariwisata di Banyuwangi bukan hanya Kawah Ijen, sehingga momen ini bisa menjadi kesempatan untuk mengenalkan destinasi yang lain di Banyuwangi," tuturnya.
Pihaknya berharap, aktivitas Gunung Ijen bisa kembali normal. Sehingga wisatawan dapat kembali mengeksplorasi gunung yang terkenal dengan api birunya itu.
"Sehingga akan menimbulkan dampak ekonomi yang baik bagi masyarakat sekitar," sambungnya.
Baca juga: Ancaman Kekeringan di Banyuwangi saat Kemarau, BPBD Siapkan Distribusi Tandon Air Ke Daerah Rawan
Apalagi, saat ini masih masuk dalam puncak musim liburan di TWA Kawah Ijen. Puncak musim libur ini biasanya akan berlangsung hingga akhir September setiap tahunnya.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(Aflahul Abidin/TribunJatimTimur.com)
Status Gunung Ijen Banyuwangi
Kawah Ijen ditutup
Himpunan Pramuwisata Indonesia
TribunJatimTimur.com
| Gandrung Sewu 2025 Lebih Meriah, Dimeriahkan Diaspora Penari dari AS hingga Papua |
|
|---|
| Ke Banyuwangi, Wapres Gibran Traktir Seratus Anak Yatim Belanja Peralatan Sekolah |
|
|---|
| Shinta Nuriyah Wahid Buka Puasa Kebangsaan di Banyuwangi |
|
|---|
| Bupati Ipuk Minta Peran Aktif PKK Dalam Pembangunan Daerah, Termasuk Penguatan Data Kependudukan |
|
|---|
| Banyuwangi Lakukan PKS Dengan Dirjen Pajak dan DJPK Optimalisasi Pajak Daerah |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim-timur/foto/bank/originals/blue-fire-kawah-ijen.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.