Hama Tikus
Serangan Hama Tikus Gerus 400 Hektar Lahan Pertanian di Lumajang, akan Sebar Burung Hantu
Total 400 hektar lahan pertanian terdampak terdiri dari 350 hektar lahan padi dan 50 hektar lahan tanaman jagung.
Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Haorrahman
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Lumajang - Serangan hama tikus di Kabupaten Lumajang dikabarkan makin meluas.
Menurut Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Kabupaten Lumajang, hewan pengerat tersebut terlah merusak tanaman pertanian di lahan seluas mencapai 400 hektar.
Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Lumajang Iskak Subagio merinci 400 hektar lahan pertanian terdampak terdiri dari 350 hektar lahan padi dan 50 hektar lahan tanaman jagung.
Berbagai upaya seperti memberi racun tikus masih belum mampu menghentikan serangan hama tikus yang sudah terjadi sejak beberapa bulan terakhir.
Baca juga: Manuver Transfer Pemain Lokal Persija, 1 Sosok Kejutan dari Arema FC Masuk Radar Macan Kemayoran
"Para petani sudah melakukan berbagai upaya salah satunya dengan racun tikus. Namun hasilnya kurang efektif. Maka dari itu ini diperlukan penanganan masalah yang masif dan efektif," ujar Iskak Subagio ketika dikonfirmasi, Kamis (1/8/2024).
Fenomena yang terjadi saat ini memaparkan jika hama tikus kerap menyerang pada periode awal tanam.
Tikus-tikus akan langsung menyantap biji padi dan jagung yang baru muncul.
Baca juga: Kejari Blitar Ajukan Kasasi Terhadap Putusan Bebas Samsudin
"Rentang waktunya 20 sampai 60 hari setelah tanam sudah diserang tikus. Kalau dulu itu beberapa waktu menjelang panen biasanya," bebernya.
Sementara itu, Pj Bupati Lumajang, Indah Wahyuni membenarkan jika serangan hama tikus sudah meluas secara masif.
Dari data yang ia terima, 3 desa di Kecamatan Pasirian dan Candipuro jadi salah satu wilayah terparah serangan hama tikus.
"Yakni Desa Djarit, Bades dan Kloposawit di Kecamatan Pasirian dan Candipuro. Total sebanyak 8 kecamatan di Lumajang. Fenomena ini sebenarnya tidak hanya terjadi di Lumajang saja terjadinya," katanya.
Pj Bupati Lumajang, Indah Wahyuni menyerukan penyebaran burung hantu di sejumlah lahan terdampak serangan hama tikus.Menurut Indah, upaya tersebut tengah dilakukan guna membasmi serangan hama tikus.
"Kita menaruh burung hantu serta rumah bagi burung itu. Tapi jangan sampai diburu burungnya," ujar Indah.
Indah menambahkan, upaya lain yang sudah dilakukan yakni memberi kandungan belerang di setiap lubang yang terdapat di sawah.
"Caranya yang sudah dilakukan adalah memberi belerang di lubang-lubang yang ditengarai sebagai sarang tikus," bebernya.
Wanita yang akrab disapa Yuyun itu berasumsi kondisi sawah yang bersih akan memperkecil resiko terserang hama tikus.
"Kami juga berpesan kepada para petani agar rutin membersihkan pematang sawah-sawah. Supaya tidak jadi sarang tikus,"
Saat ini ketahanan pangan di Lumajang berpotensi terdampak dari serangan hama tikus. Indah berharap hama tikus segera teratasi.
"Tentu akan berdampak. Tapi semoga saja tidak dan hamanya bisa terus ditekan," tutupnya.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(Erwin Wicaksono/TribunJatimTimur.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim-timur/foto/bank/originals/Potret-kerusakan-tanaman-jagung-yang-diserang-hama-tikus-Lumajang.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.