Berita Pasuruan

Peringatan Hari Sanitasi, Wali Kota Pasuruan Ingatkan Pentingnya Kolaborasi Antar Perangkat Daerah

Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kota Pasuruan menggelar acara peringatan Hari Sanitasi

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/Galih Lintartika
Peringatan Hari Sanitasi di Kota Pasuruan, Kamis (12/12/2024) 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, PASURUAN - Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kota Pasuruan menggelar acara peringatan Hari Sanitasi di Taman Sekargadung Kota Pasuruan, Kamis (12/12/2024).

Dalam acara ini, Pemkot juga menyerahkan hadiah kepada pemenang lomba kantor kelurahan BERSINAR (Bersih Lingkungan, Aman Sanitasinya, dan Asri Tamannya).

Juara ketiga diraih Kelurahan Bangilan, juara kedua diraih Kelurahan Bugul Lor dan juara pertama diraih Kelurahan Tembokrejo, Kota Pasuruan.

Plt Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo menyampaikan sanitasi bukan hanya kerja satu OPD tetapi kerja keroyokan maka penting sekali kerja kolaborasi.

Menurutnya, ini bukan persoalan tersedianya jamban di setiap rumah tetapi bagaimana merubah prilaku masyarakat dengan merubah mainsetnya."Ada toilet kalau masyarakat belum berubah mindset-nya tetap saja mencari tempat yang panjang yang sering dikenal dengan helikopter," katanya.

Baca juga: Lagi, Kandang Ayam di Blitar Ludes Terbakar dan Kerugian Capai Rp 250 Juta

Ia mengatakan Kota Pasuruan masuk kota ODF. Sanitasi aman 39 persen, sanitasi layak 57 persen artinya ada sebagian masyarakat masih berpikiran buang air di sungai.

Disampaikan Mas Adi, sapaan akrabnya, para pemenang lomba BERSINAR ini harus memastikan bahwa masyarakatnya terfasilitasi sudah mempunyai jamban.

"Saya kemarin melihat masih ada toilet komonal tidak termanfaatkan apakah ini karena setiap rumah tangga sudah mempunyai jamban,” tanyanya.

Atau tidak dimanfaatkan karena pola pikir masyarakat masih tidak nyaman karena tidak terbiasa buang air di toilet sehingga buang air tetap di sungai atau laut.

Disampaikannya, Kota Pasuruan sudah deklarasi 100 persen ODF, dan sudah mendapat penghargaan dari kementerian kesehatan. Ini harus dijaga.

Baca juga: Berikut Usulan UMK Kabupaten Mojokerto 2025, Naik Jadi Rp 4,9 Juta

Menurut dia, permasalahan stunting bukan hanya kurang gizi dan asupan gizi semata ini juga persoalan konteks sanitasinya.

"Stunting akan berkurang bila intervensi spesifik seperti kepastian lingkungan sekitar sanitasinya semuanya aman ini harus berjalan linier,” tutupnya.

 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved