Berita Bondowoso
Antisipasi Banjir Ijen, BPBD Bondowoso Pasang Flood EWS di Desa Sempol
Badan Penanggulangan Becana Daerah (BPBD) Kabupaten Bondowoso memasang alat deteksi dini banjir di Kecamatan Ijen
Penulis: Sinca Ari Pangistu | Editor: Sri Wahyunik
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, BONDOWOSO - Badan Penanggulangan Becana Daerah (BPBD) Kabupaten Bondowoso memasang alat deteksi dini banjir / Flood Early Warning System (EWS) di Desa Sempol, Kecamatan Ijen.
Pemasangan Flood EWS bertujuan untuk mendeteksi, memantau, dan memberikan peringatan dini mengenai potensi banjir di kawasan tersebut.
Pemasangan ini karena Kecamatan Ijen pernah mengalami banjir bandang yakni pada 29 Januari 2020, 14 Maret 2020, dan 13 Februari 2023.
Banjir bandang tersebut menerjang Desa Sempol dan Desa Kalisat. Mengakibatkan puluhan rumah terendam banjir lumpur, sejumlah fasilitas umum alami kerusakan, beberapa sekolah juga terendam lumpur setinggi pinggang orang dewasa.
Belum lagi puluhan kandang ternak masyarakat kala itu juga terbawa banjir yang membawa material lumpur, ranting, hingga batang pohon.
Hal tersebut disampaikan oleh Kabid PK2 BPBD Bondowoso Yuliono Triandana, dikonfirmasi TribunJatimTimur.com, pada Selasa (7/1/2025).
Ia menjabarkan, pemasangan dilakukan sejak Oktober 2024, dan baru selesai sempurna pada Desember 2024.
"Pakai anggaran APBD," terangnya.
Baca juga: Kendaraan Polisi Lalulintas Banyuwangi Dicek Demi Maksimalkan Pelayanan
Ia menerangkan, memang yang pernah terdampak banjir ada dua desa di Kecamatan Ijen. Namun pemasangan EWS hanya dilakukan di satu desa saja, tepatnya di kawasan hulu air.
"Dampaknya kan memang juga Kalisat. Tapi hulunya kan di Desa Sempol," ungkapnya.
Alasannya, agar sistem Flood EWS bisa langsung mendeteksi debit air saat terjadi curah hujan yang tinggi di hulu. Yang selanjutnya, sistem kerja dari Flood EWS akan memberikan sinyal atau sensor. Diikuti suara sirine sebagai penanda bahwa di hulu telah terjadi kenaikan debit air, agar masyarakat mempersiapkan diri.
Dirinya menegaskan suara sirine pasti juga akan terdengar hingga Desa Kalisat. Karena, posisi penerima sensor yang beradar di Desa Sempol, tak jauh dari Desa Kalisat.
"Terdeteksi akan memberikan sinyal, dan muncul sirine. Jadi akan muncul sirine," ujarnya.
Ia menyebutkan, Flood EWS yang dipasang di Sempol ini menjadi satu-satunya di Bondowoso. Karena anggaran yang sedikit, sementara pemasangan satu Flood EWS saja mencapai ratusan juta.
Di lain sisi, Kecamatan Ijen menjadi satu-satunya wilayah di Bondowoso yang kerap mengalami banjir bandang.
deteksi dini
Flood EWS
Kecamatan Ijen
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Bondowoso
BPBD Bondowoso
Banjir Bandang
Banjir
TribunJatimTimur.com
| Lapas Bondowoso Panen Sawi Hidroponik, Hasilkan 45 Kg untuk Program MBG |
|
|---|
| Jumlah Penerima Bantuan Jatim Puspa di Bondowoso Naik, Kini Capai 5 Desa |
|
|---|
| Banyak Dibuang karena Dianggap Beracun, Warga Bondowoso Ubah Buah Maja jadi Minuman Herbal |
|
|---|
| Terancam Silpa, 14 Desa di Bondowoso Belum Cairkan Dana Desa Tahap 2 |
|
|---|
| Di Tengah Hujan Deras, Damkar Bondowoso Evakuasi Lansia yang Tercebur ke Dalam Sumur |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim-timur/foto/bank/originals/Deteksi-banjir-di-Ijen-Bondowoso.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.