Seleksi PPPK
Cerita Dewi Peraih Nilai CAT Seleksi PPPK Bondowoso, jadi Honorer 18 Tahun Pernah Digaji Rp 150 Ribu
Honorer yang 18 tahun bekerja sebagai penyiar radio milik Pemkab Bondowoso itu, memperoleh nilai 563, untuk formasi penata pelayanan operasional.
Penulis: Sinca Ari Pangistu | Editor: Haorrahman
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Bondowoso - Ratusan pegawai honorer di lingkungan Pemkab Bondowoso lolos seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahap 1 tahun 2024.
Salah seorang peserta yang lolos PPPK, yakni Dewi Karya Susilowati. Wanita akrab disapa Dewi ini mendapatkan nilai tertinggi di tes CAT pada 3 Desember 2024 di Jember. Ia memperoleh nilai 563, untuk formasi penata pelayanan operasional.
Dia sendiri sejak awal tak pernah menyangka akan lolos PPPK. Karena, dia yang telah menjadi pegawai honorer sejak tahun 2006 atau sekitar 18 tahun, sudah tak terlalu tertarik ikut tes-tes CPNS atau pun PPPK.
Baca juga: Link Live Stream Bali United Vs Persib Bandung di Liga 1 2024, Mulai Malam Ini, Siaran Indosiar
Lebih-lebih dirinya sudah berulang kali gagal setiap ikut tes. Dan di tahun 2010, dirinya memendam rasa sedih karena tak bisa masuk dalam pendataan honorer K2. Mengingat batas SK pendataan honorer K2 yakni SK tahun 2005. Sementara SK honorernya tahun 2006.
"Saya terakhir ikut tes CPNS itu tahun 2007. Sejak 2010 saya tutup buku ikut-ikut tes," ujar wanita lulusan S1 Administrasi Negara itu, Selasa (7/1/2024).
Namun untuk tes kali ini, kata wanita yang menjadi penyiar radio Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Maharadika milik Pemkab itu, dirinya ikut karena ada aturan baru bahwa semua pegawai honorer yang ikut tes PPPK.
Baca juga: Potensi Persija Kena Efek Manuver Transfer PSS Sleman, 2 Pemain Macan Kemayoran Masuk Daftar Belanja
Nanti akan mejadi pegawai penuh waktu bagi yang lolos, dan yang tidak lolos menjadi pegawai paruh waktu.
Dan itu diawali dengan semua pegawai honorer pemerintah itu didata oleh BKN tahun 2022.
Ia sendiri berkaca-kaca saat mengenang dirinya yang mengabdi selama 18 tahun dengan berbagai pembelajaran sebagai pegawai honorer. Bahkan, pertama kali bekerja pernah mendapatkan honor Rp 150 ribu.
"Training ya saat itu, terus naik jadi Rp 300 ribu setahunan, terus naik lagi. Terus naik. Alhamdulillah sekarang diterima menjadi PPPK," tambahnya.
Dewi mengatakan berdasarkan keterangan pengumunan dari sscasn.bkn.go.id, para peserta yang dinyatakan lolos selanjutnya diminta untuk mengupload sejumlah berkas.
Baca juga: Banyuwangi Galang Seluruh Stakeholder Kawal Antisipasi Kekerasan pada Anak
Seperti di antaranya yakni SKCK, surat keterangan sehat jasmani, rohani dan anti narkoba. Dan harus menginput dokumen di akun sscasn.
"SK nya belum tahu juga. Pindah ke kantor tempat saya diterima juga nunggu SK," jelasnya.
Kepala Badan Kepegawaian, dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Bondowoso, Mahfud Djunaedi, untuk tahap I berdasarkan pengumuman yang sudah disampaikan, untuk PPPK teknis yang lolos sebanyak 71 orang dan tenaga kesehatan sebanyak 207 orang.
Sebelumnya tercatat ada 536 pelamar PPPK untuk tenaga kesehatan yang semuanya lolos administrasi dan kompetensi.
Kemudian untuk tenaga tekhnis, jumlah pelamarnya mencapai 2.217 orang, namun yang lolos hingga seleksi kompetensi hanya 2.206 orang.
Untuk selanjutnya, kata Mahfud, pihaknya masih menunggu kabar lebih lanjut dari Panselnas
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(Sinca Ari Pangistu/TribunJatimTimur.com)
Perjuangan Peserta PPPK di Banyuwangi, Laksanakan Ujian di Dalam Ambulans |
![]() |
---|
Gelombang Dua Seleksi PPPK untuk Tenaga Honorer Digelar 2025 |
![]() |
---|
Pemkab Trenggalek Usulkan 2.435 Formasi CPNS dan PPPK, Tenaga Teknis Paling Banyak |
![]() |
---|
Ribuan Pelamar PPPK Jember 2023 Mulai Ikuti Tes CAT |
![]() |
---|
Pemkab Probolinggo Buka Seleksi 1.231 formasi PPPK, Paling Banyak Tenaga Guru |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.