Terus Naik, Harga Cabai di Kota Blitar Tembus Rp 90.000 per Kilogram

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, BLITAR - Harga cabai rawit di Kota Blitar terus melambung tinggi di awal Tahun 2025.

Sekarang, harga eceran cabai rawit di pasar tradisional Kota Blitar tembus Rp 85.000 per kilogram sampai Rp 90.000 per kilogram.

"Hari ini, harga cabai rawit kualitas bagus harganya Rp 85.000-Rp 90.000 per kilogram," kata Didik, pedagang di Pasar Pon Kota Blitar, Selasa (7/1/2025).

Didik mengatakan, harga cabai rawit sempat tembus Rp 100.000 per kilogram.
Tapi, harga cabai tembus Rp 100.000 per kilogram hanya sehari saja pada Sabtu (4/1/2025).

Setelah itu, harga cabai turun di kisaran Rp 80.000 per kilogram sampai Rp 90.000 per kilogram.

"Harga sempat Rp 100.000 per kilogram, tapi hanya sehari saja," ujarnya.

Dikatakannya, harga cabai terus mengalami kenaikan sejak akhir Desember 2024.

Dari semula harga Rp 40.000 per kilogram, terus naik hingga sekarang tembus Rp 85.000 per kilogram sampai Rp 90.000 per kilogram.

"Harga naik sejak akhir tahun sampai sekarang awal tahun," katanya.

Menurutnya, selain cabai, harga sayuran juga naik di awal tahun 2025.

Harga sayuran yang naik lumayan tinggi wortel. Harga wortel sebelumnya Rp 10.000 per kilogram, sekarang menjadi Rp 14.000 per kilogram.

Harga bawang putih juga naik. Sekarang harga bawang putih Rp 42.000 per kilogram.

Baca juga: DKPP Kediri Temukan Tiga Sapi Positif PMK di Pasar Hewan Pare, Satu Harus Dipotong Paksa

Harga tomat juga masih mahal. Harga tomat sayur Rp 12.000 per kilogram, sedang harga tomat buah Rp 15.000-Rp 16.000 per kilogram.

"Di awal tahun ini, harga-harga kebutuhan justru naik," ujarnya.

Ali Mahmud, pedagang Pasar Legi Kota Blitar mengatakan harga cabai rawit memang sempat tembus Rp 100.000 per kilogram.

Harga cabai rawit tembus Rp 100.000 per kilogram di Pasar Legi terjadi pada Sabtu (4/1/2025) dan Minggu (5/1/2025).

"Setelah itu, harganya turun lagi di kisaran Rp 80.000-Rp 90.000 per kilogram," katanya.

Menurutnya, harga cabai diperkirakan masih mahal di awal tahun ini. Karena hasil panen cabai di petani berkurang.

"Perkiraan harganya masih mahal. Stok cabai di petani berkurang. Terus, sebagian panen cabai juga dikirim ke luar kota," ujarnya.

 
 
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)