Ramadan 2025
Isi Waktu Ramadan, Napi di Lapas Banyuwangi Berlomba Jadi Pendakwah
Puluhan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuwangi berlomba untuk menjadi pendakwah
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Sri Wahyunik
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, BANYUWANGI - Puluhan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuwangi berlomba untuk menjadi pendakwah dalam Lomba Dai yang digelar, Sabtu (15/3/2025).
Dengan tampil berdakwah, mereka diharapkan sekaligus memperdalam ilmu agama.
Lomba yang digelar di Masjid At-Taqwa Blok Timur Lapas itu sekaligus menjadi ajang bagi para napi untuk unjuk kebolehan tampil di hadapan sesama napi dan juri.
Kepala Lapas Banyuwangi, Mochamad Mukaffi, menyebut lomba ini merupakan bagian dari program pembinaan berbasis pondok pesantren yang diterapkan dan dijalankan di Lapas Banyuwangi.
"Lomba Dai ini tidak hanya sebagai sarana untuk menguji kemampuan berdakwah warga binaan, tetapi juga menjadi wadah bagi mereka untuk saling menyalurkan ilmu agama yang dimiliki," katanya.
Harapannya, lomba ini sekaligus menjadi pengingat bagi diri napi untuk memperbaiki diri dan mendalami ilmu agama. Terutama di bulan Ramadan.
"Melalui lomba ini, kami ingin menciptakan atmosfer spiritual yang positif di lingkungan Lapas, sekaligus mendorong warga binaan untuk lebih giat mempelajari dan mengamalkan ajaran agama," tambahnya.
Baca juga: Anggaran Proyek Taman Bermain Anak di Alun-Alun Jember Capai Rp 200 juta
Para peserta lomba tampil dengan penuh semangat menyampaikan materi dakwah yang beragam, mulai dari tema keimanan, akhlak, hingga pentingnya menjaga persaudaraan.
“Antusiasme warga binaan terlihat jelas, baik sebagai peserta maupun penonton yang menyimak dengan khidmat,” ucapnya.
Lomba dai ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sarana refleksi dan pembelajaran bagi seluruh warga binaan.
Ia menyebut, kegiatan semacam akan terus dilaksanakan sebagai upaya membina mental spiritual dan mempersiapkan warga binaan untuk kembali ke masyarakat dengan bekal ilmu agama yang lebih baik.
“Dengan adanya program pembinaan berbasis pondok pesantren, Lapas Banyuwangi berkomitmen untuk terus mendukung proses rehabilitasi warga binaan, tidak hanya secara fisik, tetapi juga secara mental dan spiritual, menuju kehidupan yang lebih baik di masa depan,” pungkasnya.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(TribunJatimTimur.com)
Lapas Banyuwangi
Kalapas Banyuwangi
narapidana
Ramadan
Banyuwangi
TribunJatimTimur.com
Lembaga Pemasyarakatan
Kemabruran Puasa 30 : Dari Religiousness dan Religious Mindedness |
![]() |
---|
Merawat Kemabruran Puasa 29 : Dari Salam, Islam dan ke Istislam |
![]() |
---|
Hikmah Ramadan : Puasa Ramadhan di Indonesia, Indah dan Nikmat! |
![]() |
---|
Merawat Kemabruran Puasa 28 : Dari Sufi Palsu ke Sufi Sejati |
![]() |
---|
Hikmah Ramadan : Berpuasa, Media Sosial dan Bertapa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.