Pantas Persija Jarang Menang saat Main di SUGBK Ketimbang di JIS, 1 Sosok Beri Pengakuan

TRIBUNJATIMTIMUR.COM - Terdapat satu fakta menarik terkait Persija Jakarta di Liga 1 2024/2025, yakni mereka jarang menang saat berkandang di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) ketimbang di Jakarta International Stadium (JIS).

Kala bertanding di SUGBK, Persija Jakarta hanya meraih dua hasil imbang, yakni saat melawan Dewa United, dan yang terbaru, melawan Persebaya Surabaya.

Namun, saat bertanding di JIS, Persija Jakarta lebih banyak meraih kemenangan.

Kemenangan itu didapat saat bertemu Barito Putera, Persis Solo, PSS Sleman, dan Persita Tangerang.

Baca juga: Persija Ingin Bajak? Gali Freitas Beri Kode Hengkang dari PSIS Semarang, Persebaya Kans Jadi Pesaing

Baca juga: Sorotan Serupa Tak Sama Usai Laga Persija Vs Persebaya, Jakmania Curigai 1 Nama, Bonek Desak 1 Hal

Lantas apakah penyebabnya?

Apa mungkin faktor atmosfer dari suporter yang tidak memberikan tekanan kepada lawan sehingga membuat tim musuh tak berasa?

Apabila bermain di JIS, tim lawan sulit untuk menerapkan taktik dan strategi.

Sebab, suara bising dari suporter Persija sangat benar-benar terasa.

Selain itu, tidak ada lintasan lari juga menjadi sebuah keuntungan bagi The Jakmania untuk memberikan teror kepada pemain lawan.

Namun saat bermain di SUGBK, teror kepada lawan tampak biasa saja karena jarak dari tribun penonton ke lapangan cukup jauh.

Mendapatkan pertanyaan itu, pelatih Persija, Carlos Pena, angkat bicara.

Menurut pelatih asal Spanyol itu, bermain di SUGBK dan JIS sama saja.

"Atmosfer pertandingan di JIS dan SUGBK sama-sama sangat mengesankan," kata Carlos Pena kepada awak media termasuk BolaSport.com.

Kata Carlos Pena, bermain di SUGBK cukup menguntungkan Persija.

Sebab, rumput SUGBK bagus, ketimbang di JIS.