Liga Champions
Usai Inter Milan Dihajar PSG, Simone Inzaghi Singgung Masa Depannya Sebagai Pelatih Nerazzurri
Simone Inzaghi menyinggung masa depannya sebagai pelatih Inter Milan, usai tim asuhannya dihajar PSG di final Liga Champions 2024/2025.
TRIBUNJATIMTIMUR.COM - Simone Inzaghi menyinggung masa depannya sebagai pelatih Inter Milan, usai tim asuhannya dihajar PSG di final Liga Champions 2024/2025.
Partai final Linal Liga Champions 2024/2025 yang mempertemukan Inter Milan dan PSG di Allianz Arena, Sabtu (31/5/2025) waktu setempat itu telah berakhir.
Hasilnya, Inter Milan dicukur habis oleh PSG dengan skor 5-0.
Kekalahan ini membuat Nerazzurri mengukir rekor sebagai tim yang mengalami kekalahan dengan selisih gol terbanyak dari tim mana pun dalam sejarah final Piala Eropa.
Baca juga: RATING Pemain Inter Milan Usai Dihajar PSG di Final Liga Champions, Nerazzurri Dibuat Tak Berkutik
Baca juga: Nasib Jay Idzes Usai Dilepas Venezia, 1 Bintang Timnas Indonesia Beri Kode, Fix Gabung Inter Milan?
Laga kontra PSG adalah pertandingan yang benar-benar merusak momentum yang telah dibangun Inter Milan di Liga Champions.
Mereka telah menikmati pertandingan Liga Champions yang mengesankan melawan tim-tim seperti Arsenal, Bayern Munich, dan Barcelona.
Tetapi, memori indah pertandingan-pertandingan Inter Milan di Liga Champions bak runtuh dengan sangat cepat usai dhajar PSG.
Sementara itu, final Liga Champions melawan PSG tersebut berlangsung di tengah spekulasi yang terus berlanjut tentang masa depan Simone Inzaghi sebagai pelatih Inter Milan.
Belakangan ini, sempat mencuat kabar yang mengaitkan kabar yang mengaitkan Simone Inzaghi dengan Al Hilal.
Di sisi lain, juga muncul kabar Inter Milan yang ingin memperpanjang kontraknya.
Namun, setelah dihajar PSG di final Liga Champions, masa depan Simone Inzaghi sebagai pelatih Inter Milan kembali jadi pertanyaan.
“Terlalu banyak kekecewaan untuk membicarakan masa depan saat ini,” kata Simone Inzaghi dalam konferensi pers usai pertandingan Inter Milan melawan PSG.
“Kami telah memberikan segalanya dalam 58 pertandingan,” lanjut pelatih Inter tersebut.
“Kami telah sampai di sini sejak 13 Juli.”
“Jadi berbicara tentang masa depan sekarang tampaknya tidak tepat bagi saya.”
“Kami memulai lagi dari klub yang kuat yang telah merekrut dua pemain untuk musim depan.”
“Mereka tahu mereka harus berbuat lebih banyak,” lanjut Inzaghi.
“Namun, mereka selalu bersama kami.”
"Mereka selalu mendukung kami, baik atau buruk. Mereka mengatakan kepada saya betapa bangganya mereka dengan 59 pertandingan ini."
“Banyak penggemar datang ke sini dengan harapan untuk mengakhiri perjalanan yang telah kami lalui, tetapi seperti dua tahun lalu, kami tidak berhasil dalam pertandingan yang paling penting.”
“Kami akan memikirkannya dengan tenang dan memulai lagi dengan keyakinan,” tambah Inzaghi.
"Kami pernah melalui ini sebelumnya. Karena final meninggalkan jejak pada Anda, dan kami harus memulai dengan lebih kuat lagi."
Sementara itu, Inzaghi ditanya apakah ia berharap untuk tetap menjadi pelatih Inter di Piala Dunia Antarklub bulan depan.
Lantas, Simone Inzaghi mengakui bahwa ia tidak yakin apakah ia akan menjadi pelatih Inter Milan untuk Piala Dunia Antarklub FIFA setelah kekalahan hari ini dari PSG.
“Saya tidak tahu bagaimana menjawab pertanyaan terakhir itu sekarang,” akunya.
"Saya datang ke sini untuk menyampaikan kesopanan dan rasa hormat. Karena ini adalah kekalahan yang membuat saya sedih."
“Anda keluar dari kekalahan dengan lebih kuat,” kata Inzaghi kemudian.
“Kedengarannya klise, tetapi kami pernah mengalaminya sebelumnya dan kemudian kami memenangkan liga.”
"Ada kepahitan. Namun, kami harus tetap tegar, mengetahui bahwa kami melawan tim yang pantas menang."
Gianluigi Donnarumma Sesumbar Usai PSG Hajar Inter Milan
Kiper PSG, Gianluigi Donnarumma, mengeluarkan pernyataan mengejutkan dengan menyebut duel melawan Inter Milan sepele karena tidak seperti laga di final Liga Champions.
Diketahui, PSG sukses mencukur Inter Milan dengan skor 5-0 pada partai final Liga Champions.
Kelima gol kemenangan PSG masing-masing dibukukan oleh Achraf Hakimi (menit ke-12), brace Desire Doue (20', 63'), Khvicha Kvaratskhelia (73'), dan Senny Mayulu (86').
Banyak pihak tidak mengira PSG akan menghajar Inter Milan dengan skor telak.
Terlebih laga itu sekelas final Liga Champions.
Bahkan kemenangan 5-0 PSG itu mencatatkan sejarah tersendiri di gelaran partai puncak kompetisi elite antarklub Eropa.
Itu menjadi kemenangan dengan margin terbesar yang pernah ada di final.
Padahal perjalanan Inter Milan sampai melenggang ke Muenchen terbilang mengesankan.
Pasukan Simone Inzaghi merupakan salah satu tim dengan rekor kebobolan paling sedikit di fase liga hingga fase gugur.
Bahkan di semifinal kontra Barcelona, permainan mereka disebut-sebut yang terbaik sepanjang kompetisi.
Di babak empat besar, Inter Milan mampu bermain seri 3-3 pada leg pertama sebelum menang 4-3 via perpanjangan waktu di pertemuan kedua.
Namun, duel melawan PSG di Allianz Arena menjadi antiklimaks bagi Inter Milan.
Sampai-sampai kiper PSG, Gianluigi Donnarumma, berani sesumbar.
Donnarumma menyebutkan laga melawan Inter Milan tidak seperti laga final Liga Champions.
Baginya, pertandingan tersebut terasa sangat mudah dan sepele.
"Laga itu tidak terlihat seperti Final UCL! Itu mudah…," ucap Donnarumma.
Gianluigi Donnarumma sendiri mencatatkan rekor mengesankan bersama PSG.
Ia sukses mengantarkan timnya memenangkan treble winners berkat kesuksesan sebelumnya di Ligue 1 dan Piala Prancis.
Kemenangan atas Inter Milan juga memutus rentetan buruknya menghadapi salah satu momok menakutkannya.
Donnarumma dan Inter Milan saling berhadapan dalam 11 laga sebelumnya.
Ia harus menerima pil pahit dengan total kebobolan 21 gol!
Namun, kisah pilu itu mampu diakhiri dengan kemenangan 5-0 PSG atas Inter di final Liga Champions.
Rentetan buruk tersebut mampu diputus dengan torehan clean sheets pula.
Kini, Donnarumma sudah layak untuk dipandang sebagai salah satu kiper terhebat di dunia meskipun usianya baru menginjak 26 tahun.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran di Whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(TribunJatimTimur.com)
Usai Dihajar PSG di Final Liga Champions, 2 Bek Inter Milan Mangkir dari Timnas Italia dan Jerman |
![]() |
---|
Dihajar di Final UCL dan Gagal Treble, Inter Milan Susul Jejak 2 Pendahulu dari Liga Jerman |
![]() |
---|
Catatan Kontras Inter Milan dan PSG usai Final UCL, Nerazzurri Miris, Les Parisiens Fantastis |
![]() |
---|
Antisipasi Ditinggal Simone Inzaghi Usai Dihajar PSG, Inter Milan Bidik 3 Nama Jadi Pengganti |
![]() |
---|
RATING Pemain Inter Milan Usai Dihajar PSG di Final Liga Champions, Nerazzurri Dibuat Tak Berkutik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.