Dari Penasaran Jadi Ladang Rezeki, Kisah Arifin Membudidayakan Kurma di Kediri

Arifin kini berhasil membudidayakan puluhan pohon kurma di lahan miliknya. Bibit kurma lokal memiliki keunggulan dalam beradaptasi dengan iklim tropis

Penulis: Isya Anshori | Editor: Haorrahman
tribunjatimtimur/Isya Anshori
KURMA LOKAL: Petani kurma di Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri, Arifin saat menunjukkan buah kurma jenis Barhi yang telah berbuah dan siap panen, Senin (2/6/2025). Berawal dari mencicipi kurma pemberian tetangga yang baru pulang haji, Arifin kini sukses membudidayakan 66 pohon kurma di lahannya seluas 1.000 meter persegi. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Kediri - Siapa sangka rasa penasaran sederhana bisa membuka jalan menuju peluang usaha yang menjanjikan.

Itulah yang dialami Arifin (50), warga Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Berawal dari mencicipi buah kurma yang dibawa tetangganya sepulang haji, Arifin kini berhasil membudidayakan puluhan pohon kurma di lahan miliknya.

“Saya awalnya nggak tahu rasanya kurma seperti apa. Setelah dikasih tetangga, saya suka, rasanya manis seperti madu kering. Dari situ saya penasaran bagaimana bentuk pohonnya,” ujar Arifin saat ditemui pada Senin (2/6/2025).

Baca juga: Warga Kediri Memaknai Hari Lahir Pancasila dengan Refleksi di Bawah Pohon Kepuh Soekarno

Keingintahuan itu membawanya bergabung dengan Komunitas Kurma Kediri pada tahun 2020. Lewat komunitas tersebut, ia belajar berbagai teknik budidaya kurma, mulai dari penanaman, perawatan, hingga pengendalian hama. 

Kini, lahan seluas 1.000 meter persegi yang ia miliki telah ditanami 66 pohon kurma dari berbagai varietas seperti Barhi, Kholas, Ajwa, dan KL-1. Pohon-pohon ini tumbuh berdampingan dengan tanaman buah lain seperti alpukat, durian, jambu, dan pisang.

Menurut Arifin, bibit kurma lokal memiliki keunggulan dalam beradaptasi dengan iklim tropis Indonesia. Bahkan, beberapa bibit mulai berbuah dalam waktu kurang dari tiga tahun.

“Ada yang dua setengah tahun sudah berbuah. Biasanya tergantung jenis dan bijinya. Bibit lokal lebih tangguh dan cepat berbuah kalau dirawat sesuai SOP,” jelasnya.

Baca juga: Lewati Rekan Setimnya, 1 Penyerang Man United Jadi Target Teratas Inter Milan di Lini Depan

Kurma yang ditanam Arifin dipanen sekitar 120 hari setelah muncul bunga. Dalam satu musim, satu pohon kurma bisa menghasilkan antara 22 hingga 50 kilogram buah. Dengan harga jual yang berkisar antara Rp 300 ribu hingga jutaan rupiah per kilogram—tergantung jenis dan kualitas—budidaya kurma lokal terbukti memiliki potensi ekonomi yang signifikan.

Permintaan pasar yang terus meningkat membuat stok kurma Arifin nyaris selalu habis, bahkan sebelum panen tiba.

“Sebagian besar panen sudah dipesan secara online lewat sistem pre-order. Kami bahkan jarang jual offline karena stok selalu habis,” ungkapnya.

Selain rasanya yang manis dan segar, Arifin percaya bahwa kurma lokal juga unggul dari sisi nutrisi. Ia meyakini bahwa kesuburan tanah Indonesia turut meningkatkan kualitas buah yang dihasilkan.

Dari sisi perawatan, Arifin menyebutkan bahwa pohon kurma tergolong tidak rewel. Penyiraman cukup dilakukan dua kali seminggu saat musim kemarau, ditambah pemberian pupuk kompos yang telah difermentasi.

Namun, tantangan tetap ada, terutama dari hama tanaman seperti kumbang kelapa, lalat buah, dan hama wawung.

Baca juga: POTENSI Persib Bandung dan PSIM Yogyakarta Adu Sikut, 1 Sosok Penjegal Persebaya Raih Juara Sebabnya

“Yang paling parah itu wawung. Sekali makan bisa bikin batang kering dan akhirnya mati,” kata Arifin. Ia menambahkan, perawatan rutin seperti pembersihan dan penyemprotan bisa mengurangi risiko serangan hama secara signifikan.

Selain menjual buah, Komunitas Kurma Kediri juga menyediakan bibit kurma dengan harga mulai dari Rp 200 ribu hingga jutaan rupiah, tergantung varietas dan usia tanaman. Arifin berharap semakin banyak masyarakat di Kediri maupun daerah lain yang tertarik menanam kurma.

“Kalau dikembangkan lebih serius, saya yakin Indonesia bisa jadi produsen kurma yang bersaing di pasar internasional,” tambahnya optimistis.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(Isya Anshori/TribunJatimTimur.com)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved