1 Pemainnya Tak Bisa Main di Piala Dunia Antarklub Imbas Perang Iran-Israel, Inter Milan Khawatir

TRIBUNJATIMTIMUR.COM - Inter Milan khawatir karena satu pemainnya tak bisa bermain di Piala Dunia Antarklub imbas perang Iran-Israel.

Satu pemain Inter Milan tersebut adalah penyerang Timnas Iran, Mehdi Taremi.

Menurut laporan Gazetta dello Sport, Mehdi Taremi saat ini berada di Iran. 

Penyerang Nerazzurri itu pergi ke negara asalnya untuk menerima penghargaan sebagai pemain terbaik Iran tahun ini.

Baca juga: UPDATE Manvuer Persija di Bursa Transfer, Disebut Bakal Datangkan 1 Sosok Target Tahun Lalu

Baca juga: Bobotoh Ikhlas? Dewa United Umbar Kode Keras, 2 Pemain Label Persib Bandung Potensi Diresmikan

Rencananya, Mehdi Taremi akan terbang langsung dari Teheran ke Los Angeles.

Di sana, ia akan bergabung dengan seluruh skuad Inter Milan menjelang Piala Dunia Antarklub.

Diketahui, Mehdi Taremi memang masuk dalam daftar skuad Inter Milan di ajang Piala Dunia Antarklub.

Sementara itu, Inter Milan akan memainkan pertandingan pembuka mereka di turnamen itu minggu depan, melawan tim Meksiko Monterrey.

Namun, terdapat satu peristiwa yang membuat Mehdi Taremi sulit meninggalkan negara asalnya.

Peristiwa tersebut adalah perang antara Iran dan Israel.

Sebagai informasi, antara Kamis dan kemarin, Israel melancarkan beberapa gelombang serangan udara ke sejumlah target di Iran.

Kemudian, kemarin, Iran memulai serangan balasan, dengan beberapa gelombang serangan udara mereka sendiri yang menghantam sejumlah target di Israel.

Peperangan tersebut menyebabkan penutupan semua wilayah udara sipil di wilayah tersebut.

Akibatnya, Mehdi Taremi belum bisa bisa menyusul rekan setimnya di Inter Milan di Amerika Serikat.

Oleh karena itu, Nerazzurri khawatir dengan situasi penyerang berusia 32 tahun itu. 

Tidak jelas kapan Taremi dapat bepergian untuk bergabung dengan rekan satu timnya untuk Piala Dunia Antarklub.

Update Perang Iran-Israel

Serangkaian serangan rudal yang dilancarkan Iran sebagai balasan ke wilayah Israel pada Sabtu (14/6/2025) malam waktu setempat, dilaporkan telah menewaskan sedikitnya 10 orang.

Menurut Juru bicara organisasi medis darurat Israel Magen David Adom (MDA), empat orang tewas di wilayah tengah Israel, termasuk seorang anak laki-laki berusia 10 tahun, akibat hantaman rudal langsung ke kawasan permukiman.

Serangan tersebut juga dikatakan menyebabkan sekitar 100 orang lainnya mengalami luka-luka di sana.

Di wilayah Shfela, serangan serupa menyebabkan 37 orang terluka.

Polisi Israel melalui unggahan di platform media sosial X mengonfirmasi serangan yang terjadi di kawasan pesisir tengah, termasuk di distrik Tel Aviv, menewaskan sejumlah warga dan menyebabkan puluhan orang lainnya luka-luka.

Sebelumnya, sebuah bangunan tiga lantai di wilayah Galilea Barat hancur akibat serangan pada Sabtu malam. MDA melaporkan bahwa tiga perempuan menjadi korban jiwa dalam insiden tersebut.

“Dua perempuan ditemukan tanpa tanda-tanda kehidupan dan dinyatakan meninggal di lokasi kejadian. Sedangkan seorang perempuan lainnya meninggal setelah sempat dilarikan ke rumah sakit,” sebut MDA dalam pernyataan resmi, sebagaimana dilansir Kompas.com dari AFP pada Minggu (15/6/2025).

Di wilayah Haifa, satu rudal Iran menghantam sebuah rumah dan menewaskan seorang perempuan berusia 20-an tahun. Sebanyak 14 orang lainnya terluka dalam kejadian tersebut.

Seorang juru bicara MDA mengatakan kepada saluran televisi Channel 12 Israel bahwa sekitar 200 orang terluka akibat rangkaian serangan rudal yang berlangsung sepanjang malam.

Sementara itu, Media Israel Times of Israel pada Minggu melaporkan, dua mayat ditemukan oleh tim penyelamat dari bawah reruntuhan bangunan yang terkena rudal balistik Iran di Bat Yam. Jumlah itu dikatakan masih mungkin bertambah karena sekitar 20 orang dikhawatirkan masih hilang.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran di Whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)