Krisis BBM Jember

Ekonom Universitas Jember Usul Distribusi BBM Pakai Kereta Api 

Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Jember dampak keterlambatan distribusi, menjadi sorotan para akademisi

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/Dokumen Pribadi
DISTRIBUSI BBM: DR. Ciplis Gema Qori'ah Dosen Universitas Jember, Jawa Timur, Kamis (31/7/2025) Dia Sarankan pengiriman BBM dilakukan lewat kereta api. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, JEMBER - Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Jember dampak keterlambatan distribusi, menjadi sorotan para akademisi. 

DR. Ciplis Gema Qoriah, S.E, M.Sc dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Jember, menilai krisis BBM jadi momentum untuk belajar bersama, melakukan antisipasi dan mitigasi persoalan secara kolektif. 

Dia menilai Pertamina dalam mengatasi krisis sudah sangat baik. Namun Ciplis usual, pengiriman BBM di di Jember dapat dilakukan dengan transportasi kereta api.

"Kereta api bisa menjadi solusi pengiriman suplai BBM ke Jember, agar tidak tergantung pada kondisi jalan," ujarnya, Kamis (31/7/2025).

Mengingat di Jember, kata dia, terdapat depo di Gebang Kecamatan Patrang yang dilewati jalur kereta api. 

"Saya pikir model transportasi pendistribusian dengan kereta bisa jadi alternatif," imbuhnya.

Menurutnya, Pertamina dan pemerintah daerah harus memikirkan hal tersebut, agar ketika terjadi kelangkaan tidak gagap menyelesaikannya.

"Bagaimana antisipasi jika terjadi hal yang sama seperti saat ini dan mencari alternatif cara pendistribusiannya," katanya

Hal itu berdasarkan pada kondisi krisis BBM yang sempat dialami Kabupaten Jember sejak Jumat (25/7/2025) akibat terhambatnya pasokan dari Terminal Pertamina di Tanjung Wangi, Banyuwangi.

"Penutupan jalur Banyuwangi-Jember via Gunung Gumitir karena perbaikan jalan dan kemacetan di Pelabuhan Ketapang. membuat truk tangki penyuplai BBM tak bisa sampai Jember tepat waktu," ulas Ciplis.

Alhasil antrean panjang terjadi di 41 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Jember. Kondisi tersebut baru normal kembali pada, Rabu (30/7/2025).

"Kondisi berangsur-angsur normal setelah Pertamina mengirimkan 93 truk tangki BBM dari Malang, Surabaya, dan Jawa Tengah," tutur Ciplis lagi.

Baca juga: MoU Kehutanan Nasional,  Bupati Situbondo Berharap Masyarakat Bisa Manfaatkan Hutan

Ciplis menilai, semua pemangku kepentingan dan kebijakan perlu terlibat membahas antisipasi serta mitigasi secara intensif. Sebelum mereka mengeluarkan kebijakan yang berdampak terhadap masyarakat.

"Seperti penutupan jalan di Gumitir, Koordinasi antar lembaga terkait ini penting," paparnya.

Pembahasan penutupan jalur Gumitir ini, kata dia, perlu dibahas bersama antara Pemerintah Provinsi Jatim, Kementerian Pekerjaan Umum, Pertamina,dan PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Indonesia Ferry (ASDP) harus bergerak bersama.

"Saya melihat di sini gangguan-gangguan atau hambatan ini sepertinya karena jauh dari antisipasi koordinasi dari berbagai pihak. Ini kan satu ruangnya PUPR, satu ruangnya pemerintah daerah," katanya. 

Sementara itu, Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Jawa Timur Adik Dwi Putranto mengapresiasi langkah cepat Pertamina Patra Niaga dalam menjaga kelancaran distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) di wilayah Besuki.

"Menyusul penutupan sementara Jalur Nasional Gumitir. Penutupan jalur penting yang menghubungkan Kabupaten Jember dan Banyuwangi ini sempat memicu kekhawatiran terkait pasokan energi," tanggapnya.

Berkat langkah cepat Pertamina tersebut, kata Dwi, dunia usaha di wilayah terdampak krisis BBM tersebut kembali bisa beraktifitas mulai Bondowoso, Situbondo, Jember, dan Banyuwangi.

"Hal itu berkat langkah mitigasi yang sigap dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Kementerian Perhubungan, dan khususnya Pertamina Patra Niaga," ulasnya.

Oleh karena itu, Dwi meminta masyarakat dan pelaku usaha di wilayah Besuki untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa. Sebab a distribusi energi dan logistik tetap berjalan.

"Serta stok BBM dan LPG dalam kondisi aman dan terkendali. KADIN Jatim juga membuka jalur komunikasi dan koordinasi bagi dunia usaha yang membutuhkan pendampingan atau mengalami kendala operasional," jlentrehnya.


Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved