Berita Bondowoso
Tahun Ini, Sudah 8 Pekerja Migran Ilegal Dibantu Pulang ke Bondowoso
Sepanjang 2025 DPMPTSP dan tenaga kerja Bondowoso telah membantu pemulangan 8 Pekerja Migran Indonesia
Penulis: Sinca Ari Pangistu | Editor: Haorrahman
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Bondowoso - Sepanjang 2025 Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dan Tenaga Kerja Bondowoso telah membantu pemulangan 8 Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Bondowoso.
Menurut Kepala Dinas PMPTSP, dan Tenaga Kerja Bondowoso, Nunung Setianingsih, paling banyak PMI tersebut bekerja di Malaysia melalui jalur ilegal.
"Tahun 2025 kurang lebih ada 8 orang. Paling banyak memang Malaysia," kata Nunung, Selasa (12/8/2025).
Nunung menghimbau agar calon tenaga kerja hendak bekerja ke luar negeri, melalui prosedur resmi.
Merri Dian Kharisma Pribadi, Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Bondowoso, mengaku sejak pertama berkecimpung di organisasi sejak tahun 2001 hingga saat ini sudah ratusan PMI yang dibantunya pulang ke Bondowoso.
Mayoritas mereka meminta bantuan pulang adalah PMI yang berangkat melalui tekong atau makelar ilegal.
Baca juga: Sempat Bawa Persebaya Berjaya di Pramusim, Eduardo Perez Banjir Kritikan Usai Ditekuk PSIM
Tahun ini satu PMI bernama Fatima, warga Desa Tegaljati, Kecamatan Wringin, telah berhasil dipulangkan ke Bondowoso. Dia nekat melarikan diri dari rumah majikannya karena diduga mengalami kekerasan dari majikannya di Arab Saudi.
Menurut Merri ada sekitar empat PMI lain, yang pihak keluraganya telah berkomunikasi meminta bantuan pemulangan.
Ia menjelaskan setelah menelusuri kasus-kasus yang pernah didampingi, mayoritas PMI ilegal yang menjadi korban kekerasan adalah perempuan yang terpaksa berangkat ke luar negeri karena himpitan ekonomi.
Baca juga: Dihantui Pencurian Motor, Unej Tarik Ribuan Mahasiswa KKN di Lumajang
Mereka berangkat melalui tekong yang sudah memberikan "janji manis" kerja enak dan gaji besar di luar negeri.
Padahal melalui jalur ilegal, kata Merri, apabila terjadi sesuatu di luar negeri tak ada penanggung jawabnya. Berbeda dengan jalur legal, ada payung hukumnya.
"Tapi faktor utama kenapa banyak warga perempuan yang berangkat adalah faktor ekonomi," ujarnya.
Baca juga: 2, 5 Bulan Kabur dari Rumah Majikan di Arab Saudi, PMI Bondowoso Akhirnya Berhasil Dipulangkan
Dalam 10 hari terakhir terdapat dua orang pekerja migran asal Bondowoso yang bekerja di Malaysia dan Arab Saudi, meminta bantuan agar bisa dippulangkan.
Pertama pada 2 Agustus 2025 lalu, Hartatik, PMI asal Desa Taal, Kecamatan Tapen, videonya viral meminta bantuan Presiden RI, Aggota DPR RI, dan Bupati Bondowoso agar dibantu pulang. Hartatik kabur setelah diduga mendapatkan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Malaysia.
Kemudian 12 Agustus 2025, Fatima, PMI asal Desa Tegaljati, Kecamatan Sumber Wringin, juga meminta bantuan pulang setelah 6 tahun 5 bulan bekerja di Arab Saudi.
Fatima dibantu pemulangannya hari ini, setelah kabur 4 bulanan karena diduga mendapatkan kekerasan dari majikannya.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(TribunJatimTimur.com)
berita bondowoso hari ini
KDRT pekerja migran Indonesia
Pekerja Migran Ilegal
TribunJatimTimur.com
jatim-timur.tribunnews.com
Pekerja Migran Ilegal Bondowoso
SBMI Bondowoso
Penyelamatan Anak Sapi Limosin dari Sumur 17 Meter oleh Damkar Bondowoso |
![]() |
---|
DPKP Bondowoso Validasi Data Pupuk Subsidi untuk Penyaluran Tahun 2026 |
![]() |
---|
Stadion Satu-satunya di Bondowoso, Rumput Stadion Magenda Bondowoso Tipis dan Berkerikil |
![]() |
---|
Hujan Deras dan Angin Kencang di Bondowoso, Pohon Tumbang hingga Rumah Rusak |
![]() |
---|
Polri Bekukan Sementara Penggunaan Sirine dan Strobo, Ini Penjelasan Kasat Lantas Bondowoso |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.