Berita Banyuwangi

Jelang Ramadan, Puluhan Warga Banyuwangi Antusias Hapus Tato

Penulis: Aflahul Abidin
Editor: Haorrahman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Proses penghapusan tato dalam program hapus tato gratis di Klinik Pratama Polresta Banyuwangi, Minggu (19/3/2023).

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Banyuwangi - Puluhan warga Banyuwangi antusias menghapus tato yang melekat pada tabuhnya, jelang bulan suci Ramadan tahun ini.

Mereka bersemangat saat mendatangi Klinik Pratama Polresta Banyuwangi untuk mengikuti program penghapusan tato gratis, Minggu (19/3/2023).

Sebenarnya, ada seratusan warga yang berniat untuk mengikuti program tersebut. Akan tetapi, pihak penyelenggara membatasi jumlah pasien sebanyak 20 orang pada tahap pertama.

Baca juga: Umat Hindu di Banyuwangi Gelar Upacara Melasti Jelang Nyepi

"Animonya sebenarnya banyak. Lebih dari seratus orang. Tapi kami jadwalkan pelaksanaannya. Pada hari ini 20 pasien," kata AKBP dr Heri Budiono, Kepala RS Bhayangkara Bondowoso, saat meninjau program penghapusan tato itu.

Program hapus tato gratis itu merupakan kerja sama antara RS Bhayangkara Bondowoso dan Polresta Banyuwangi.

Heri menjelaskan, penghapusan tato dilakukan dengan teknologi laser. Penghapusan tato, lanjut dia, tak bisa tuntas dalam sekali tindakan. Tato baru benar-benar hilang dari kulit setelah lima sampai sepuluh kali pelaseran.

"Tergantung tebal dan luasnya. Yang paling penting disadari bahwa penghapusan tato tidak bisa instan," ucap dia.

Untuk itu, petugas kesehatan dari RS Bhayangkara Situbondo dan Klinik Pratama Polresta Banyuwangi akan menggelar program penghapusan tato itu secara kontinu setiap bulan.

Baca juga: Ratusan Atlet Anggar Serbu Banyuwangi Ikuti "Banyuwangi Challenge" Kejurprov Jatim

Harapannya, mereka yang telah mengikuti program tahap pertama bisa kembali datang untuk melanjutkan proses pembersihan tato.

Sebelum datang ke klinik, warga yang ingin tatonya dihapus terlebih dulu menjalani screening beberapa hari sebelumnya. Tingginya animo membuat petugas perlu menyeleksi para peserta. Mereka yang memiliki gangguan kesehatan tertentu juga tak bisa ikut dalam program tersebut.

Salah satu peserta, Dwi (27), mengaku telah lama tertarik untuk menghilangkan tato di lengan kirinya sejak lama. Namun, ia urung setelah mengetahui biaya penghapusan tato relatif mahal.

"Saya pernah cari informasi itu, untuk penghapusan pertama bisa Rp 1 juta. Sementara kalau yang paket sampai hilang tatonya bisa Rp 5 juta," kata warga Kecamatan Banyuwangi itu.

Baca juga: Beredar Rumor Lionel Messi Minta Uang 600 Juta pada Al Hilal, Ayah Bintang PSG Sebut Berita Palsu

Dwi terketuk hati menghapus tato karena telah berkeluarga dan memiliki dua orang anak.

"Malu sama anak. Nanti kalau sudah besar, takutnya mereka ikut-ikut. Dan memang ada keinginan supaya lebih bersih aja," sambungnya.

Sebelum masuk ruang tempat pembersihan tato, para peserta terlebih dulu menjalani pembiusan lokal di area tempat tato. Setelah itu, peserta yang beragama Islam diminta untuk menghafal atau membaca surah Ar-Rahman. Baru setelahnya, mereka mengantre proses penghapusan tato.

(Aflahul Abidin/TribunJatimTimur.com)