Berita Probolinggo

Pemkot Probolinggo Buka Galeri OPOP Pertama di Jatim, Majukan Produk UMKM Ponpes

Penulis: Danendra Kusuma
Editor: Sri Wahyunik
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Probolinggo Habib Hadi meresmikan Galeri One Pesantren One Product (OPOP).

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, PROBOLINGGO - Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo resmi membuka Galeri One Pesantren One Product (OPOP).

Galeri OPOP Kota Probolinggo ini jadi yang pertama di Jawa Timur (Jatim).

Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin mengatakan dibukanya Galeri OPOP merupakan langkah dan cara baru dalam memajukan UMKM.

Selain itu, semua pihak terlibat kolaborasi unik. Yaitu, pemerintah, yang dalam hal ini diwakili DKUP Kota Probolinggo, pondok pesantren, dan UMKM yang kini juga mulai dibentuk dalam lembaga pesantren.

Habib Hadi berharap Galeri OPOP ini dapat menjadi stimulus bagi lahirnya produk-produk baru di Kota Probolinggo.

"Mudah-mudahan dengan adan tempat ini bisa menjadikan penyemangat dan pengembangan pondok pesantren yang ada di Kota Probolinggo," katanya, Rabu (1/11/2023).

Habib Hadi menyebut keberadaan galeri OPOP merupakan bagian dari upaya mengembangkan wilayah.

Kawasan galeri juga akan dikembangkan untuk sektor kuliner.

"Kami akan terus membuat terobosan untuk kemajuan dan perputaran ekonomi," jelas Habib Hadi.

Ia mengusulkan agar sejumlah pondok pesantren dan perangkat daerah untuk sering mengadakan acara di lokasi galeri.

Sebab dengan banyaknya acara yang diselenggarakan, pihak UMKM yang berjualan di sana akan terbantu.

"Untuk OPOP, akan ada inovasi menggunakan bahan olahan lain yang berbeda. Dengan adanya langkah-langkah dan upaya dari DKUP bisa terus berkembang bisa menjadi manfaat dan penyemangat untuk kita semua," ujarnya.

Baca juga: Komunitas Poro Kiai Kampung Lumajang Doakan Prabowo-Gibran Menang di Pilpres 2024

Kepala DKUP Kota Probolinggo, Fitriawati menjelaskan jika galeri OPOP di Kota Probolinggo ini merupakan terobosan pertama dan satu-satunya di Jatim.

Nantinya, selain galeri, pihaknya menyiapkan klinik bisnis yang bisa diakses oleh semua UMKM ataupun pondok pesantren yang akan mengembangkan produknya.

"Ada lima tenaga pendamping beserta staf dari DKUP untuk memberikan pendampingan ke UMKM maupun pondok pesantren yang sedang berbenah untuk membuat produk unggulan," paparnya.

 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

(Danendra Kusuma/TribunJatimTimur.com)