TRIBUNJATIMTIMUR.COM, PROBOLINGGO - Pemerintah Kota Probolinggo mulai mencoba menerapkan pembayaran parkir melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Ada lima titik yang menjadi pilot project dalam penerapan pembayaran parkir nontunai tersebut.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Probolinggo, Agus Effendi mengatakan lima titik yang menjadi pilot project, yakni di dua kedai bakso di Jalan Soekarno Hatta, Kecamatan Kademangan dan tiga titik di Alun-alun Kota saat gelaran car freeday saja.
Uji coba pembayaran parkir pakai QRIS sudah berlangsung sejak November 2023.
"Sesuai petunjuk bapak Wali Kota Probolinggo, kami diminta mengembangkan pembayaran parkir nontunai pakai QRIS bekerjasama dengan Bank Jatim. Pembayaran nontunai ini bertujuan agar pembayaran retribusi parkir bisa tertib sekaligus mencegah kebocoran retribusi," katanya, Rabu (24/1/2024).
Dia menjelaskan alasan lima titik tersebut dipilih menjadi pilot project pembayaran parkir nontunai.
Dua titik tepatnya di kedai bakso banyak dikunjungi warga luar kota.
"Namun, saat car freeday di alun-alun kami menerapkan parkir insidentil. Pelat nomor kendaraan Kota Probolinggo dan luar kota dikenakan biaya parkir. Biayanya sesuai dengan aturan 2024, roda dua Rp 2 ribu dan roda empat Rp 3 ribu. Dengan QRIS pembayaran juga lebih simpel hanya degan memindai barcode lewat ponsel," terangnya.
Dia menyebut penerapan pembayaran parkir lewat QRIS saat ini masih dalam proses mengedukasi masyarakat.
Apabila warga belum familier dengan QRIS tetap bisa membayar parkir menggunakan uang tunai.
Pihaknya juga terus melakukan evaluasi sembari menyiapkan sumber daya manusia (SDM) dalam hal ini juru parkir.
Baca juga: Pelaku Penjambretan Tas Siswi SMK di Kota Probolinggo Dibekuk Polisi
"Jika uji coba ini sukses kami akan mengembangkan penerapannya d lima titik baru yang potensial," ujarnya.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(Danendra Kusuma/TribunJatimTimur.com)