Berita Jember

Tugu Titik 0 Kilometer Jember Setinggi 3,5 Meter Dibangun, Cocok untuk Spot Swafoto

Penulis: Imam Nawawi
Editor: Sri Wahyunik
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tugu Titik 0 Kilometer Kabupaten Jember mulai direnovasi dan dipercantik agar lebih terlihat

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, JEMBER  - Tugu Titik 0 Kilometer Kabupaten Jember terlihat semakin mencolok, Jumat (26/4/2024).

Sebelumnya, penanda Titik 0 Kilometer Jember ini tidak mencolok, Bahkan nyaris tidak terlihat. Karenanya, tidak aneh jika selama ini orang banyak tidak tahu di mana posisi penanda Titik 0 Kilometer Kabupaten Jember.

Karena sekarang diubah oleh Pemkab Jember, sehingga kini Tugu Titik 0 Kilometer Jember ini semakin terlihat. Penanda itu terbuat dari besi setinggi 3,5 meter.

Tugu baru yang berjarak 50 meter sebelah barat Alun-Alun Kabupaten Jember ini, cocok untuk spot berswafoto baru bagi para warga.

Tugu penanda jarak dengan daerah lain tersebut, bertengger di Jalan Sultan Agung 02 Jember ini, dilengkapi dengan bola beton yang membuat monumen baru nampak lebih menarik.

Selain itu kombinasi warna kuning emas dan putih di tiang tersebut, membuat Titik 0 Kilometer Jember ini makin elegan dipandang mata.

Lebih jauh, lokasinya yang dekat dengan Pendapa Wahyawibawagraha Bupati Jember, membuat keberadaan monumen baru itu sangat strategis yang dimungkinkan dapat menarik perhatian para pemburu foto selfie.

Nampak, Tugu Titik 0 Kilometer Jember berada di depan Masjid Jami Baitul Amin lama. Tentunya, monumen tersebut sangat mudah dikenali oleh khalayak ramai.

Di sisi lain, Tugu Titik 0 Kilometer Jember tersebut juga dilengkapi lampu yang memancarkan cahaya warna putih saat malam hari. Sehingga bangunan tersebut makin ciamik dipandang mata.

Pantauan di lapangan, beberapa orang yang mengunakan topi berlogo Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Jember masih melakukan pemolesan bagian bawah tugu tersebut.

Farid, seorang pedagang kopi di depan Masjid Jami Baitul Amin Jember mengungkapkan, tugu baru tersebut baru dibangun pada Senin 22 April 2024.

"Menurut saya ini cukup bagus, karena ini bagian dari perbatasan wilayah di Kabupaten Jember. Sehingga harus diberi tanda,"ujarnya, Jumat (26/4/2024).

Menurutnya, selama ini masih banyak warga Kabupaten Jember yang belum tahu keberadaan penanda Titik 0 Kilometer Jember. Karena saat itu penandanya tidak terlihat.

"Sebelumnya ada, cuma pendek, jadi tidak kelihatan. Kalau dibuat besar seperti ini akan lebih bagus dan kelihatan," kata Farid.

Farid menyakini, adanya monumen di dekat Alun-Alun Jember ini dapat menarik wisatawan lebih banyak karena ada spot foto baru di Pusat perkotaan.

"Dan sekarang sudah banyak pengunjung yang tahu bangunan tersebut. Terutama dari luar kota yang datang di Jember," urainya.

Baca juga: Injeksi Botox: Mitos, Fakta, dan Panduan Aman Sebelum Anda Melakukan

Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya Jember Rahman Anda mengatakan, monumen tersebut sengaja didesain dengan model tersebut. Agar nampak elegan sebagai simbol dimulai jarak keberadaan daerah.

"Tinggal nanti ada penambahan huruf J diatasnya, setelah selesai pembuatan akan diresmikan nantinya," ucapnya.

Menurutnya, pembangunan Tugu Titik 0 Kilometer Jember itu dilakukan karena banyaknya warga yang tidak tahu di mana lokasi pusat geografi Bumi Pandalungan.

"Terutama pemandu wisata. Jadi harapannya masyarakat tidak bingung lagi mencari lokasi 0 Kilometer Kabupaten Jember dan memudahkan para pemandu wisata ketika mau melakukan tour wisata," kata Rahman.

Sementara itu, Pengampu Perpustakaan & Museum Boemi Poeger (Yayasan Boemi Poeger Persada) Y. Setiyo Hadi mengatakan, penetapan dan identifikasi  titik nol suatu wilayah sebenarnya perlu melalui suatu kajian. Sebab tidak  setiap kota atau daerah itu ada.

"Keberadaannya seringkali kali ada perubahan sesuai perkembangan dan pertumbuhan dari suatu kota atau daerah atau wilayah," ucapnya.

Pria yang akrap disapa Cak Yovi ini mengatakan penetapan titik 0 kilometer dalam suatu kewilayahan merupakan tanda geografis yang penting dalam konteks kartografi atau pemetaan wilayah.

"Penetapan lokasi titik 0 kilometer mengacu pada suatu koordinat geografis yang nantinya ditetapkan titik pusat atau

titik mula dari suatu wilayah. Pengalaman di beberapa tempat di Indonesia, keberadaan titik nol kilometer sudah ada sejak era Hindia Belanda," kata dia.

Pria yang merupakan peneliti mandiri sejarah dan budaya mengatakan, keberadaan titik nol kilometer memiliki fungsi sebagai patokan saat pengukuran jarak antar wilayah, baik antar kota hingga negara. 

"Fungsi titik nol kilometer sebagai referensi lokasi pembangunan berbagai infrastruktur di suatu wilayah,"  ulasnya.


Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)