TRIBUNJATIMTIMUR.COM, MALANG - Pelayat silih berganti mendatangi rumah duka Sulimah (57) dan anaknya pertamanya, M Mushili Irvani (33) di Desa Gondanglegi, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Selasa (14/5/2024) pagi.
Sulimah dan Irvani merupakan korban kecelakaan tunggal di jurang kawasan hutan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) tepatnya di Coban Trisula Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Senin (13/5/2024) petang.
Sekitar Pukul 10.00 WIB, nampak pelayat masih berdatangan. Bahkan terlihat warga bergotongroyong mendirikan tenda. Memang saat itu, jenazah Sulimah dan Irvani baru saja dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Desa Gondanglegi Wetan.
Suasana ramai tak hanya nampak dari depan rumahnya saja. Melainkan, di dalam rumah juga dipadati oleh tetangga dan kerabat yang melayat.
Di sebuah kamar nampak seorang perempuan tengah tergeletak lemas. Menurut penuturan tetangga, perempuan itu merupakan anak kedua Sulimah, yakni Eli. Eli nampak didampingi oleh sang suami. Mereka baru satu minggu menikah.
Suhadak, suami Sulimah, hanya bisa menerima kenyataan ketika istri dan anak pertamanya meninggal dunia. Ia menjelaskan, Sulimah beserta delapan rombongan lainnya ke Lumajang untuk melakukan ngunduh mantu putrinya, Eli.
"Minggu kemarin saya dan rombongan istri ke Lumajang untuk ngunduh mantu anak saya. Saya pulang duluan, karena beda rombongan," kata Suhadak saat ditemui di kediamannya.
Sementara rombongan Sulimah memilih untuk menginap di rumah orang tua Sulimah, yakni di Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang. Rombongan tersebut menaiki mobil Fortuner hitam nopol B 1683 TJG yang dikemudikan oleh Imriti Yasin Ali Rahbini (51). Imriti saat itu juga mengajak anak perempuannya beserta kedua cucunya.
Kemudian, tetangga Sulimah, Tutik juga diajak beserta anaknya. Lalu ada menantu Sulimah yang turut diajak. Usai menginap semalam, rombongan tersebut memutuskan kembali ke Malang, pada Senin (13/5/2024) kemarin, selepas asar.
"Istri saya mampir ke rumah orang tuanya, setelah asar baru pulang," jelasnya. Suhadak mengaku, ia terakhir kali menghubungi istrinya sore kemarin.
Namun, saat ditelpon hanya memanggil dan tak ada jawaban. "Terus saya telpon Mbak Im (Imriti), yang angkat kok orang laki-laki? Saya tanya, siapa ini? Jawabnya, keluarga? Terus langsung ditutup," cerita pria yang mengenakan baju kotak-kotak itu.
Kemudian, Suhadak mendapatkan kabar bahwa istrinya masuk rumah sakit di Tumpang, yakni Sumber Sentosa. Saat itu ia bergegas menuju ke rumah sakit. Bahkan kedatangan Suhadak ke rumah sakit bersamaan dengan kedatang ambulans yang mengangkut korban kecelakaan.
Kedua jenazah lalu dipulang ke rumah duka. Dikatakan Suhadak, mereka tiba sekira Pukul 01.30 WIB. Paginya, mereka dimakamkan sekira pukul 08.00 WIB. Mereka di makamkan berdampingan.
Baca juga: Dramatisnya Evakuasi Korban Kecelakaan Minibus di Jurang Sedalam 100 Meter di Kawasan TNBTS
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(Lu'lu'ul Isnainiyah/TribunJatimTimur.com)