Lifestyle

Lukisan Claude Monet Menjelma pada Balutan Busana Berjudul Aesthete Karya Mahasiswa Ubaya

Editor: Sri Wahyunik
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Koleksi busana karya Anastacia Aimee Asali yang berjudul Aesthete terinspirasi dari lukisan “The Woman with a Parasol” karya Claude Monet

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, SURABAYA - Anastacia Aimee Asali mengaplikasikan goresan kanvas pada balutan busananya.

Koleksi busana berjudul Aesthete, disebut Aimee terinspirasi dari lukisan “The Woman with a Parasol” karya Claude Monet.

Berkat kagum pada gaya lukisan karya tersebut, Aimee menciptakan desain busana seperti sedang melukis.

“Aku pakai teknik yang sama dengan Claude Monet saat melukis, yaitu teknik “en plein eir” yang artinya melukis pada ruang terbuka untuk menangkap momen sekejap mata,” terangnya kepada Tribun Jatim, Senin (25/11/2024).

Mahasiswi Fakultas Industri Kreatif Program Desain Fashion dan Produk Lifestyle Universitas Surabaya (Ubaya) itu, memilih warna biru, sebab dinilai cocok dengan laki-laki dan perempuan.

Dinilainya bahwa, warna biru menggambarkan konsep mindfulness, tenang, dan damai. 

“Karena konsepnya beautiful serenity, aku memutuskan warna biru sebagai warna dasar. Terinspirasi dari lukisan itu dan sekaligus menjadi acuan di koleksi ini,” terang Aimee.

Dalam mengaplikasikan busana pada subtema Beautiful Serenity, ia menyebut, menggunakan pendekatan water colour painting dengan mengikuti gaya impresionisme dari lukisan idolanya.

“Setelah melakukan teknik tersebut, hasil desain itu saya bikin fabric paintingnya,” sebutnya.

Bahan yang dipilih semi wool dan linen. Dijelaskan Aimee, atasan dibentuk ruffle dan serut agar tampak bergelombang.

“Saya bentuk semacam coding channel,” sebutnya.

Baca juga: Pj Bupati Lumajang Dorong Penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik

Untuk busana perempuan tampil dengan bustier bermotif dan bolero. Tampak dengan jelas detail-detail dari setiap desain yang dibuat. Pada bagian lengan, rok ruffle, maupun kerah.

Sementara laki-laki menggunakan vest, busana bagian dalam dengan lengan mengembang dan coat panjang selutut.

“Kerahnya dibuat besar karena menggunakan style neo victorian terinspirasi dari tahun dilukisnya Claude Monet,” jelasnya.

Dari koleksinya ini, Aimee mengaku, harus menyesuaikan ukuran. Sering kali ia mendapati revisi dari dosen pembimbingnya terkait jahitan.

Selain itu, ia juga harus memperhatikan terkait perletakan pola printing akan terlihat proporsional, pas dan seimbang.

Meski mengalami kesulitan pada hal tersebut, karyanya berhasil tampil dengan indah.

Ia juga memodifikasi aksesoris yang digunakan para model. 

Penggunaan pita pada sandal dibuat handmade dan terdapat ukiran yang dibuat menggunakan lem, lalu dicat akrilik untuk memunculkan motif baru.

“Saya mengikuti gaya lukisan. Aksesoris ada ukiran cat spray gold dan modif cat akrilik. Semua bahan saya beli lokal di Indonesia,” pungkasnya.

Busana ini tampil di event Graduation Fakultas Industri Kreatif (FIK) Ubaya, Sabtu (17/11/2024).

Kegiatan yang dilangsungkan di Chameleon Hall Tunjungan Plaza Surabaya ini menampilkan 250 look baju dengan empat subtema, yaitu Planet Keeper dan Community Couture.

Baca juga: Pelajar di Tulungagung Melahirkan dan Bayinya Meninggal, Polisi Lakukan Penyelidikan

Selain itu ada subtema Technochic dan Beautiful Serenity dari 26 desainer tugas akhir, 30 desainer  daping project dan 29 desainer local content design project.

“Ubaya setiap tahun pengeluaran tugas akhirnya city wear, konsepnya bisa untuk kuliah, sehari-hari maupun event yang tetap ada styling,” ungkap Ketua Panitia Graduation Fakultas Industri Kreatif (FIK) Ubaya Meizarda Bunga Cantika.

 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)