TRIBUNJATIMTIMUR.COM, JEMBER - Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Timur (Jatim) mencatat tingkat partisipasi masyarakat Jatim di Pilkada serentak 2024 hanya 69 persen.
Capaian tersebut lebih rendah, dibandingkan Pilkada serentak 2020 silam di Provinsi Jawa Timur. Di tahun tersebut tingkat partisipasi masyarakat mencapai 70, 58 persen.
Komisioner KPU Jawa Timur Divisi Hukum dan Pengawasan Habib M Rohan mengatakan, menurunnya tingkat partisipasi dalam pesta demokrasi tahun ini, karena terjadi kejenuhan di masyarakat.
"Hasil riset kami memang ada kejenuhan dari para pemilih yang membuat tingkat partisipasinya menurun," katanya usai menghadiri pembukaan rekap Pilkada serentak 2024 tingkat Kabupaten Jember, Kamis (5/12/2024).
Menurutnya, Pilkada serentak tahun ini digelar beberapa bulan setelah Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Hal tersebut membuat para pemilih merasa bosan.
"Padahal harapannya tingkat partisipasi Pilkada tahun ini bisa melebihi Pemilu kemarin. Tetapi faktanya jauh dari ekspektasi kami," kata Habib.
Habib mengungkapkan, berdasarkan data dari KPU RI, tingkat partisipasi pemilih di beberapa provinsi di Indonesia mencapai 73 persen.
Baca juga: Antisipasi Judi Online, Ponsel Pegawai Lapas Banyuwangi Dicek Mendadak
"Sementara partispasi di Jawa Timur hanya 69 persen. Tetapi itu kami belum akurasi terakhir atau update data terakhir," tuturnya.
Dia mengakui memang ada laporan tentang tidak terdistribusinya surat pemberitahuan pemungutan di beberapa wilayah.
Namun menurutnya, hal itu bukan masalah utama yang menjadi penyebab utama merosotnya tingkat partisipasi masyarakat.
"Tidaklah linier dengan partisipasi masyarakat. Karena saya yakin, dengan ada atau tidaknya surat pemberitahuan mereka akan tahu punya hak pilih. Karena nama mereka diumumkan di TPS," pungkasnya.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(TribunJatimTimur.com)