Berita Situbondo

Cegah Abrasi Tanam 900 Pohon Mangrove di Pantai Sedulur Situbondo

Pemkab Situbondo menanam 900 pohon mangrove di Pantai Sedulur untuk mencegah abrasi dan menjaga ekosistem laut.

Penulis: Izi Hartono | Editor: Haorrahman
TribunJatimTimur.com/Izi Hartono
CEGAH ABRASI: Penanaman pohon magrove di sepanjang pantai Sedulur, Desa Peleyan, Kecamatan Panarukan, Situbondo, sebagai upaya mencegah abrasi dan kerusakan ekosistem biota laut. 

 

 

 

Ringkasan Berita:
  • Pemkab Situbondo dan Astin menanam 900 pohon mangrove di Pantai Sedulur, Desa Peleyan.
  • Penanaman ini bertujuan mencegah abrasi dan memulihkan ekosistem laut.
  • Situbondo memiliki 5.000 hektare lahan mangrove dan berencana mendukung program carbon trade nasional.

 


TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Situbondo - Pemkab Situbondo bersama Asosiasi Tambak Insentif (Astin) menanam 900 pohon mangrove di Pantai Sedulur, Desa Peleyan, Kecamatan Panarukan, Situbondo, Jawa Timur, Kamis (13/11/2025).

Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo bersam Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Forkopimca, kepala desa, hingga perwakilan perbankan turut hadir di kegiatan yang untuk mencegah abrasi pantai dan menjaga kelestarian ekosistem laut di wilayah Situbondo itu.

Ketua Astin Situbondo-Probolinggo, Setyo Wahyudi, mengatakan selama ini para pengusaha tambak menjalankan program tanggung jawab sosial (CSR) secara terpisah. Dengan kegiatan ini mengoordinasikan agar CSR dapat lebih terarah dan menjadi contoh bagi pelaku usaha lainnya.

Baca juga: Terkendala Kantor, 136 Koperasi Merah Putih di Situbondo Belum Beroperasi

Total ada 900 pohon mangrove yang ditanam di sepanjang pesisir Pantai Sedulur dalam kegiatan tersebut.

“Saat ini ada sekitar 70 pengusaha tambak aktif di Situbondo yang tergabung dalam Astin. Kami terus berupaya merangkul lebih banyak anggota agar memiliki visi dan misi yang sama, termasuk tanggung jawab terhadap lingkungan,” jelasnya.

Bupati Rio mengatakan penanaman mangrove merupakan bagian dari upaya pelestarian lingkungan pesisir yang kini mulai rusak akibat abrasi dan aktivitas manusia.

Baca juga: Diduga Konsleting Listrik, Rumah Warga di Situbondo Ludes Terbakar


“Kondisi pantai kita mengalami kerusakan, baik karena abrasi maupun terganggunya ekosistem bawah laut. Makanya kita tanam mangrove sebagai upaya menjaga keseimbangan alam,” tutur Rio.

Menurut ya mangrove berperan penting sebagai pelindung alami dari kerusakan pesisir.


“Pohon mangrove ibarat perisai agar alam tidak sakit. Saat kita mengeksploitasi alam, kita juga harus memikirkan keberlanjutan sumber daya yang ada,” ujarnya.

Baca juga: Polres Situbondo Gelar Apel Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi

Mas Rio mengatakan Situbondo saat ini memiliki sekitar 5.000 hektare lahan mangrove yang masih tumbuh alami. Ke depan, pemerintah daerah berencana memanfaatkan kawasan tersebut untuk mendukung program carbon trade atau perdagangan karbon.

“Kebutuhan untuk program carbon trade minimal 1.000 hektare. Saya ingin hutan mangrove Situbondo bisa mendukung itu,” tambahnua.

(TribunJatimTimur.com)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved