Super League

Ada Apa dengan Persib Bandung? Dapat Peluang Penalti 4 Kali di Super League, Hanya 1 yang Jadi Gol

Persib Bandung memiliki catatan kurang baik soal penalti di Super League 2025/2026 ini. Dari empat peluang yang didapat, hanya satu yang berbuah gol.

Editor: Luky Setiyawan
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
PEMAIN PERSIB SELEBRASI - Pemain Persib Bandung, Febri Hariyadi (ketiga kiri) merayakan gol bersama rekan-rekannya setelah berhasil membobol gawang Semen Padang pada Super League 2025-2026, di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Sabtu (9/8/2025). Persib Bandung memiliki catatan kurang baik soal penalti di Super League 2025/2026 ini. Dari empat peluang yang didapat, hanya satu yang berbuah gol. 

Bagaimana tidak, sepupu gelandang Liverpool, Alexis Mac Allister itu melewatkan bola rebound usai gagal mengeksekusi penalti.

Hal ini terjadi kala laga Persib Bandung melawan Persita Tangerang pada pekan ketujuh Super League 2025/2026.

Diketahui, Luciano Guaycochea dipercaya sebagai eksekutor penalti pada menit 8'.

Namun eskekusi pemain 33 tahun itu jauh dari kata bagus sehingga bisa ditepis kiper Persita.

Bola rebound mengarah lagi kepadanya, tapi Luciano justu membiarkannya dengan mengolonginya.

Keputusannya itu terlihat membuat bingung rekan setimnya dari Thom Haye dan Uiliam Barros.

Banyak netizen berpendapat bahwa Luciano membiarkan bola pantul untuk disentuh pemain lain terlebih dahulu karena aturan terbaru dari International Football Association Board (IFAB) soal Laws of the Game.

Namun kenyataannya aturan tersebut belum diterapkan untuk pertandingan terkini, berdasarkan konfirmasi dari akun @forum_wasit_idn.

"Perlu diketahui bahwa peraturan terkait 'Penalti tanpa Rebound' baru sebatas 'Usulan' untuk Piala Dunia 2026 dan belum diputuskan/ditetapkan oleh IFAB," tulisnya.

"Artinya peraturan ini belum resmi diterapkan dalam sebuah permainan."

"Jadi sampai dengan saat ini jika terjadi tendangan penalti dan bola rebound karena ditepis oleh penjaga gawang, maka pemain 'BOLEH' untuk memainkannya kembali."

"Kecuali jika Penendang dengan sengaja menyentuh bola lagi sebelum orang lain, misalnya ketika bola memantul dari tiang gawang/mistar maka tendangan penalti tersebut dicatat sebagai tendangan penalti gagal," tambahnya.

Sehingga apa yang dilakukan Luciano Guaycochea murni adalah salah paham peraturan.

Momen ini cukup disayangkan karena Persib Bandung memiliki peluang mencetak gol dengan bola rebound penalti.

Setelah momen itu, segalanya terasa salah dengan permainan Luciano Guaycochea.

Sumber: BolaSport.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved