Awas! Berat Badan Anak yang Cenderung Turun Bisa Jadi Gejala Penyakit TBC

TBC penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis yang menyerang organ paru-paru dan bisa menyerang anak-anak.

Penulis: Adrianus Adhi | Editor: Irwan Syairwan
Sulvi Sofiana/Surya.co.id
Sosialisasi Pencegahan dan Deteksi Dini Penyakit TBC dan Kanker Payudara yang diadakan Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI) Cabang Surabaya di Grand City Surabaya, Kamis (17/11/2022). 

TribunJatimTimur.com | SURABAYA - TBC atau Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis yang menyerang organ paru-paru.

TBC tidak hanya dapat diderita oleh orang dewasa, namun juga anak-anak.

Penyakit ini terutama menyerang paru, namun juga bisa mengenai organ lain seperti selaput otak, usus, kelenjar getah bening, ginjal, tulang, dan kulit.

Dokter Spesialis Paru RSUD Dr Soetomo, Dr dr Arief Bakhtiar SpP(K)FAPSR, mengungkapkan TBC ditularkan lewat udara dari pasien TBC ke orang yang ada di sekitarnya, melalui percikan air ludah pasien saat batuk, bicara, atau bersin tanpa menutup mulut dan hidung atau tanpa menggunakan masker.

"TBC banyak macamnya tergantung organ yang diserang. Tetapi paling banyak ditemukan TB Paru karena organ yang langsung berhubungan dengan sistem pernafasan," kata Arief dalam Sosialisasi Pencegahan dan Deteksi Dini Penyakit TBC dan Kanker Payudara yang diadakan Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI) Cabang Surabaya di Grand City Surabaya, Kamis (17/11/2022).

Karena risiko penularan yang cepat, maka anak-anak dengan kekebalan tubuh yang rendah juga akan semakin mudah tertular TBC.

Secara umum, gejala TBC yaitu batuk lama lebih dari 2 minggu yang makin lama makin parah yang tidak membaik dengan pemberian antibiotik.

Kemudian diikuti demam lama lebih dari 2 minggu dan atau berulang tanpa sebab dengan suhu umumnya tidak tinggi.

Selain itu juga kerap berkeringat saat tidur serta adanya penurunan nafsu makan dan berat badan.

"Secara fisik pada seorang anak akan terlihat berat badan anak turun atau tidak naik dalam 2 bulan terakhir. Badan lemas/lesu sehingga tidak aktif bermain,"tegasnya.

Orangtua diharapkan dapat waspada dan mengetahui berbagai gejala yang muncul apabila anak mengalami TBC.

Untuk melakukan diagnosa TBC pada anak sedikit berbeda dengan orang dewasa.

Pemeriksaan dahak pada dewasa biasanya dengan dahak.

Namun bila pemeriksaan dahak pada anak biasanya agak sulit dan jika hasilnya negatif ada akses tuberkulin atau foto toraks, pemeriksaan TB anak dilakukan penilaian dengan sistem pembobotan (scoring system) gejala dan pemeriksaan penunjang.

"TBC anak bisa disembuhkan dengan pengobatan TBC yang tepat," urainya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved