Arema FC

Pilih Bantul Sebagai Homebase, Arema FC Lagi-lagi Dapat Kecaman

Arema FC mendapat kecaman lagi saat memilih Bantul sebagai homebase. Berikut pihak yang mengecam keputusan Arema FC.

Editor: Luky Setiyawan
Tribunnews/Jeprima
Pemain Arema FC berebut bola dengan pemain Madura United pada pertandingan Liga 1 di Stadion Sultan Agung, Bantul, Yogyakarta, Selasa (20/12/2022). Arema FC mendapat kecaman lagi saat memilih Bantul sebagai homebase. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM - Arema FC kembali mendapat kecaman saat memilih Bantul sebagai homebase.

Kali ini, pihak yang mengecam keputusan Arema FC untuk bermarkas di Bantul tersebut adalah tim Liga 3 Yogyakarta, Hizbul Wathan UMY.

Kecaman tersebut muncul karena Arema FC dianggap tidak menghargai klub-klub yang berkompetisi di Liga 3 Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Mereka juga mengklaim bahwa Singo Edan menjadi penyebab dihentikannya kompetisi Liga 3 regional Yogyakarta.

Baca juga: Sambut Lionel Messi, Christopher Galtier Yakin La Pulga Diterima Publik PSG

Seperti yang diketahui, Singo Edan terpaksa harus menjadi tim musafir.

Pasalnya, Arema FC mendapat sanksi berat dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI akibat Tragedi Kanjuruhan berupa larangan memainkan laga kandang di wilayah Malang.

Untuk lanjutan Liga 1 2022-2023 putaran kedua, Singo Edan belum juga mendapat homebase karena adanya berbagai penolakan.

Dua stadion pertama yang diajukan adalah Stadion Moch Soebroto, Magelang dan (tidak disebutkan nama Stadionnya) di Bali.

"Kemarin sempat pengajuan ke Magelang dan Bali," ungkap manajer Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas dilansir BolaSport.com dari Kompas.com, Minggu (1/1/2023).

"Karena sama-sama tidak bisa, akhirnya di Bantul. Kami memang mengajukan dua tempat dan tim mengabari kalau pakai Stadion Sultan Agung," tambahnya.

Rupanya setelah adanya penolakan di Magelang dan Bali, Arema FC juga ditolak di Bantul.

Klub Liga 3 Yogyakarta, Hizbul Wathan UMY terang-terangan menganggap Arema FC tak punya empati karena menyakiti segala usaha dari klub.

"Dear Arema FC, kami kami hanya tim kecil yang bermarkas di DIY. Kami kumpulkan dana dari donatur dan sponsor sedikit demi sedikit untuk persiapan Liga 3," tulis HW UMY di twitter.

"Gara-gara kalian Liga 3 DIY batal. Lalu kalian mau menggunakan SSA untuk Liga 1. Sungguh tiada empati !"

"Pemain kami sudah berlatih demi asa mengembangkan karir dan masa depan."

"Kecerobohan klub, panpel, aparat dan suporter kalian Arema FC menghancurkan harapan tunas-tunas muda yang ingin mengembangkan diri di atas lapangan hijau."

"Liga 3 DIY batal, kalian justru ke SSA!," tambahnya.

Selain PS HW UMY, sejumlah pihak juga memberikan kecaman untuk Arema FC.

Kecaman tersebut sempat viral di media sosial seperti Twitter.

"Khususon dinggo kwe @AremafcOfficial 

PERSIBA wis persiapan tim +-6bln lbuh,duit sing dtokne ora sitik.

(Teruntuk Anda @AremafcOfficial Persiba sudah persiapan tim +- 6 bulan lebih, uang yang dikeluarkan tidak sedikit)."

"Asline tanpa penonton pun kami terima lho,tapi goro goro kwe liga 3 DIY ra bergulir. (Sebenarnya tanpa penonton pun kami terima lho, tapi gara-gara kamu Liga 3 DIY tidak bergulir)."

"Dan setelah kwi kwe jaluk home base neng bantul ??? (Dan setelah itu Anda minta bermarkas di Bantul??)"

"RA NALAR BLASS.!!! (Tidak nalar sama sekali!!)," ujar akun Twitter @segogareng.

Belum ada tanggapan resmi dari Arema FC mengenai penolakan ini.

Arema FC sendiri masih menunggu ijin dari kepolisian untuk bisa menggunakan Stadion Sultan Agung Bantul.

"Sudah diajukan ke Sultan Agung Bantul," kata Wiebie.

"Sudah dilakukan sidak asesmen tinggal menunggu izin dari pihak Polres setempat (Polres Bantul)."

"Surat-surat izin sudah kami ajukan semua," imbuhnya.

Wiebie mengatakan para pemain Arema FC pun sementara waktu ini akan tetap berada di Yogyakarta.

"Tim akan stay di sana di Jogja karena untuk efisiensi waktu," tandasnya.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

Sumber: BolaSport.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved