Kurang dari Setahun Jadi Pemilik Chelsea, Todd Boehly Ingin Beli Klub Kompetitor PSG di Ligue 1

TRIBUNJATIMTIMUR.COM - Todd Boehly dikabarkan ingin membeli klub kompetitor PSG di Ligue 1, Strasbourg kurang dari setahun setelah pengambilalihan Chelsea senilai £4,25 miliar.

Todd Boehly menyelesaikan pengambilalihan Chelsea pada musim panas lalu.

Semenjak diambil alih oleh konsorsium asal Amerika Serikat itu, The Blues telah menghabiskan hampir £600 juta untuk transfer. Hal tersebut menjadikan Chelsea sebagai klub terboros di Eropa dalam urusan transfer pemain.

Baca juga: Produksi Gula di Banyuwangi Ditarget Naik Signifikan

Pemilik Chelsea, Boehly sudah memiliki dua tim bola basket, yaitu Los Angeles Sparks dan Los Angeles Lakers, serta tim bisbol Los Angeles Dodgers. 

Orang Amerika itu ingin memperluas kerajaan olahraganya dan telah mengadakan pembicaraan dengan presiden Strasbourg Marc Keller, yang bertanggung jawab atas tim Prancis sejak 2012, tentang kemungkinan pengambilalihan.

Boehly telah menghabiskan banyak uang sejak konsorsiumnya menyelesaikan pengambilalihan Chelsea musim panas lalu - menginvestasikan hampir £600 juta ke dalam skuat. 

Investasi itu belum membayar dividen, dengan tim asuhan Graham Potter itu mendekam di urutan ke-10 di klasemen Liga Premier .

Dilansir The Mirror dari GOAL, Boehly dan mitra investasinya tertarik untuk membeli Strasbourg dan akan menggunakan tim Ligue 1 tersebut untuk meminjamkan pemain Chelsea. 

Bos The Blues juga mempertimbangkan untuk membeli klub kompetitor Paris Saint-Germain di Ligue 1 karena alasan yang sama.

Model kepemilikan multi-klub tidak jarang. Misalnya, City Football Group, pemilik Manchester City, New York City, Melbourne City, Montevideo City Torque, Troyes, Lommel, Mumbai City, Girona, dan lain-lain.

UEFA khawatir tentang dampak model kepemilikan multi-klub terhadap kompetisi klub mereka. 

Secara teori, Chelsea bisa bermain imbang melawan Strasbourg di Liga Champions, Liga Europa, atau Liga Konferensi Eropa.

UEFA khawatir apa yang akan terjadi jika skenario itu terungkap. 

Seperti dilansir Financial Times , lebih dari 180 tim di seluruh dunia menjadi bagian dari grup multi-klub pada akhir tahun 2022. 

Jumlah tersebut meningkat sebanyak 40 sejak tahun 2012.