Berita Situbondo

11 Desa di Situbondo Diterjang Angin Kencang, Satu Warga Meninggal Usai Terjatuh Perbaiki Genteng

angin kencang menyebabkan pohon tumbang dan merusak rumah di 11 desa di Kabupaten Situbondo, BPBD setempat minta warga berhati-hati

Penulis: Izi Hartono | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/Izi Hartono
Petugas memotong pohon tumbang akibat angin kencang di Situbondo 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, SITUBONDO - Angin kencang yang melanda beberapa wilayah di Kabupaten Situbondo, menumbangkan pohon dan merusak rumah warga, Senin (27/03/2023) sore.

Tak hanya rumah, angin kencang juga menyebabkan fasilitas umum dan warung warga. Beberapa bangunan rusak akibat tertimpa pohon tumbang.

Berdasarkan data dari BPBD Situbondo, rumah warga terdampak angin kencang tersebar di 11 desa, antara lain di Desa Lubawang Kecamatan Banyuglugur, Desa Wonokoyo Kecamatan Kapongan, Desa Kayu Putih Kecamatan Panji.

Sedangkan rumah warga yang rusak tertimpa pohon tumbang, di antaranya milik wqrga Desa Langkap Kecamatan Besuki, Desa Juglangan Kecamatan Panji, serta warung milik warga di Desa Buduan Kecamatan Suboh dan Kelurahan Patokan Kecamatan Situbondo. Juga di Desa Landangan Kecamatan Kapongan serta Desa Curah Suri Kecamatan Jatibanteng.

Tak hanya itu, salah satu musala milik warga Desa Widoropayung Kecamatan Besuki, rusak tertimpa pohon tumbang.

Seorang warga dinyatakan meninggal dunia karena teratuh saat memperbaiki genteng rusak akibat angin kencang yang disertai hujan lebat tersebut.

Akibat bencana itu, kerugian materi yang dialami para warga terdampak mencapai pululuhan juta rupiah.

Baca juga: Puting Beliung Jember: Tiga Warga Terluka, Puluhan Rumah Rusak

Bencana alam yang mulai terjadi sekitar Pukul 15.30 dan 16.00 WIB, tiba tiba hujan deras disertai hujan deras melanda di bebagai desa di Situbondo.

Koodinator Pusdalop BPBD Situbondo Ipung mengatakan, ada puluhan rumah warga di 11 desa dan satu musala yang rusak akibat angin kecang itu.

Selain itu , tambah Ipung, salah seorang warga dilaporkan meninggal dunia, karena terjatuh pada saat memperbaiki gentengnya yang melorot setelah diterjang angin.

"Warga itu meninggal bukan karena tertimpa rumah atau pohon, melainkan jatuh saat memperbaiki genteng rumahnya," kata Ipung.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Situbondo Sruwi menambahkan, karema jumlah terdampak bencana angin kencang itu cukup banyak, pihaknya masih melakukan pendataan dan menglasifikasi kerusakan rumah warga itu.

"Data itu nantinya kami akan laporkan ke pimpinan," ujar Sruwi.

Mantan Kabag Umum Pemkab Situbondo ini mengatakan, pihaknya akan memberikan bantuan sementara bagi warga yang rumahnya rusak berat dan tidak beraktivitas.

"Hari ini semuanya masih direkap, tapi kami utamakan pemberian bantuan sembako kepada masyarakat," ucapnya.

Masih tingginya cuaca ekstrem saat ini, Sruwi memgimbau kepada perangkat desa dan masyarakat untuk selalu waspada dan hati hati, karena curah hujan masih tinggi.


(TribunJatimTimur.com)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved