Berita Banyuwangi
Raih Digital Government Award, Banyuwangi Terbaik dalam Penerapan Layanan SPBE
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani sendiri menyebutkan, penghargaan tersebut sebagai bentuk motivasi bagi daerah dalam meningkatkan pelayanannya.
Penulis: Haorrahman | Editor: Haorrahman
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi meraih penghargaan bergengsi dalam ajang Digital Government Award di Jakarta, Senin (20/3/2023). Penghargaan dari pemerintah pusat tersebut diberikan atas keberhasilannya dalam penerapan layanan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
“Dari Indeks Domain Layanan, Banyuwangi meraih nilai di atas 4,37. Sehingga membuat Banyuwangi meraih penghargaan ini,” ujar Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana Kementerian PANRB Nanik Murwati.
Penghargaan tersebut diserahkan kepada Asisten Pemkab Banyuwangi Choirul Ustadi, disaksikan para menteri di antaranya Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar, Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas, Menparekraf Sandiaga Uno, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, dan sejumlah kepala lembaga setingkat kementerian.
Baca juga: Bupati Ipuk Dukung Pasar Takjil Ramadan: Camat-Puskesmas Harus Fasilitasi
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani sendiri menyebutkan, penghargaan tersebut sebagai bentuk motivasi bagi daerah dalam meningkatkan pelayanannya. “Ini semakin memotivasi kami untuk melakukan digitalisasi pelayanan,” ujarnya.
Penerapan SPBE sendiri, imbuh Ipuk, adalah instrumen untuk mempermudah, mempercepat dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dengan percepatan pelayanan bagi warga, pada akhirnya akan bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Kami mengembangkan SPBE hingga ke tingkat desa. Ini sebagai upgrade dari upaya kami mengembangkan Smart Kampung,” jelas Ipuk.
Baca juga: Bupati Ipuk Cek Program “Kanggo Riko”, 60 Persen Bantuan untuk Perempuan Kepala Keluarga
Baca juga: Gencarkan Sosialisasi Anti Kekerasan di Sekolah, Bupati Ipuk Turun Langsung Temui Pelajar
Banyuwangi sendiri telah mengembangkan skema Smart Kampung sejak 2016 untuk mendorong budaya digital hingga tingkat desa. Saat itu, pada 2016, Smart Kampung diresmikan oleh Menkominfo Rudiantara. Pada Smart Kampung, selain untuk pelayanan publik terkait kependudukan, juga digunakan untuk permasalahan bantuan sosial, pendidikan, hingga kesehatan.
Dengan pengembangan desa secara berkelanjutan, sejak 2022, Banyuwangi telah bebas status "desa berkembang". Jangankan "desa tertinggal", "desa berkembang" pun sudah tidak ada. Sebanyak 51 desa masuk kategori "maju" dan 138 desa kategori "mandiri".
Bahkan desa di Banyuwangi peringkat 1 desa dengan Indeks Desa Membangun (IDM) tertinggi. "Ini semua berkat kolaborasi dan dukungan kepala desa, camat, BPD, tokoh agama, tokoh masyarakat, Babinsa, Bhabinkamtibmas yang semuanya bahu-membahu memajukan desa," papar Ipuk.
(Haorrahman/TribunJatimTimur.com)
Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Ban
Banyuwangi raih Digital Government Award
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani
TribunJatimTimur.com
Kedokteran Hewan Unair Banyuwangi Bidik Akreditasi Unggul, Ipuk: Dorong Kualitas Peternakan Daerah |
![]() |
---|
Direct Flight dari Surabaya Mulai 24 September, Tambah Pilihan Transportasi Banyuwangi |
![]() |
---|
Alumni IPNU Apresiasi Hadirnya ISI Banyuwangi, Perbanyak Opsi Ruang Belajar Seni dan Budaya |
![]() |
---|
900 Napi Lapas Banyuwangi Skrining TBC, Upaya Cegah Penularan |
![]() |
---|
Unjani Gelar Layanan Kesehatan Gigi Gratis di Banyuwangi, Dukung Layanan Kesehatan Warga Desa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.