Keracunan Massal Santriwati di Bondowoso

Ponpes Bondowoso Klaim 87 Santriwati Tidak Keracunan, Tapi Diare Massal

Pihak Ponpes di Bondowoso menyebut santriwatinya bukan keracunan tapi diare massal, dan jumlahnya 87 orang bukan ratusan

|
Penulis: Imam Nawawi | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/Imam Nawawi
Proses evakuasi santri keracunan di Pondok Pesantren Bondowoso, Selasa (4/7/2023) 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, BONDOWOSO - Pondok Pesantren (Ponpes) Kauman Al-Hasani Al-Lathifi atau Kunuuzul Imam Kota Kulon Kecamatan/Kabupaten Bondowoso, angkat bicara soal ratusan santriwati mual dan pusing yang diduga keracunan.

Menanggapi hal ini, Ketua Pengawas Yayasan Ponpes Kunuuzul Imam Kauman Bondowoso, Suheri mengungkapkan jumlah korban yang mengalami gangguan pencernaan, hanya 87 santriwati.

"Kalau di media itu datanya seratus lebih. Tetapi data kami, by name hanya ada 87," klaimnya saat ditemui, Rabu (5/7/2023). 

Menurutnya, adanya perbedaan data tersebut karena adanya dobel nama korban. Sebab ketika peristiwa terjadi santriwati dirawat di beberapa fasilitas kesehatan.

"Karena saat dilarikan ke Puskesmas terdekat, itu tidak mampu menampung. Sehingga harus dilarikan ke Puskesmas yang lain. Sehingga terjadi dobel data," ucapnya.

Dalam wawancara, Suheri juga membantah jika para santri keracunan. Pihak Ponpes memilih menyebutnya sebagai gangguan pencernaan, yang menyebabkan santriwati mual dan muntah.

"Beberapa indikasi itu karena pola makan. Pasca Idul Adha kemarin, termasuk di pondok juga mengadakan kurban, dan beberapa wali santri juga menjenguk putra putrinya sambil membawa daging. Sehingga ini membuat pola makan yang tidak stabil," bantahnya.

Baca juga: BREAKING NEWS : Dua Pemuda di Tuban Sewa Kamar Kos Khusus untuk Penyimpanan Pil Karnopen


Di sisi lain, lanjut dia, para korban semuanya adalah santri putri. Tidak ada satupun santri putra yang mengalami mual dan diare tersebut.

"Kalau itu keracunan tentunya, santri putra pasti juga dilarikan ke rumah sakit," kata Suheri.

Suheri mengakui hasil uji labaoratorium atas makanan yang dikonsumsi para santri masih belum keluar. Namun, dia mengutip pernyataan dokter yang ditemuinya, jika kasus itu bukan keracunan.

"Salah satu dokter menyampaikan, hal itu bukan karena keracunan. Tetapi karena diare yang disertai demam. Kalau keracunan kan massal, santri putra dan santri putri terkena dampak yang sama," dalihnya.

Diberitakan sebelumnya, Posko pengaduan Dinas Kesehatan (Dinkes) Bondowoso mencatat, jumlah korban keracunan di Ponpes ini totalnya mencapai 102 orang, Selasa (4/7/2023).

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Bondowoso Tuhu Suryono mengungkapkan ratusan korban tersebut, sebagian dari mereka ada yang menjalani rawat inap di rumah sakit dan Puskesmas.

"Total 102 korban, 61 di antaranya menjalani rawat Inap dan 41 rawat Jalan," paparnya.

 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

(Imam Nawawi/TribunJatimTimur.com)

 

 

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved