Liga 1
Alasan Beberapa Pemain Hengkang dari Persebaya, Manajer: Karena 'Paido' Hingga Sasar Keluarga
Terkuak alasan mengapa beberapa pemain hengkang dari Persebaya Surabaya, yakni 'paido' hingga sasar keluarga pemain.
TRIBUNJATIMTIMUR.COM - Terungkap alasan mengapa beberapa pemain hengkang dari Persebaya Surabaya.
Terdapat hal positif dan negatif kala menjadi pemain Persebaya Surabaya.
Hal positif yakni adanya dukungan penuh dari supoter Persebaya Surabaya, Bonek.
Tetapi dukungan itu bisa berubah menjadi paido (Re: tidak percaya; memarahi; menyalahkan) apabila pemain dinilai tak tampil dengan performa terbaik atau tim mendapatkan hasil minor.
Baca juga: Tanaman Pangan Terdampak Banjir Jember Capai Ribuan Hektare, Kerugian Ratusan Miliar Rupiah
Terkait paido yang kerap dirasakan pemain Persebaya, Manajer Yahya Alkatiri buka suara.
Yahya mengungkapkan bahwa supporter memang boleh melakukan koreksi terhadap pemain, tetapi ada cara tersendiri.
Pasalnya paido yang diterima oleh pemain hingga menyasar ke keluarga pemain.
"Kalau kita mau mengkoreksi, lakukakanlah degan cara-cara yang baik"
"Bukan dengan cara menyerang ke keluarga sampai misuhi" Ungkap Yahya kepada Surya.co.id
Bagi Eks Manajer Persik Kediri itu, bentuk paido seperti demikian tidak membuat pemain lebih baik.
"Seolah-olah kalian ini tidak mendukung Persebaya. Malah menghancurkan pemain."
Ia juga membocorkan bahwa ada beberapa pemain yang tak kerasan atau ingin keluar karena bentuk paido seperti demikian.
"Udah berapa orang yang keluar karena seperti ini" Lanjut Yahya.
Satu pemain yang terang-terangan hengkang karena bentuk paido yang menyasar keluarga tentu saja adalah Rachmat Irianto.
Pemain yang akrab dipanggil Rian itu hengkang dari Persebaya pada awal Liga 1 2022/2023 lalu karena paido yang terus didapatkannya hingga menyasar keluarga.
"Ini seharusnya jadi pelajaran buat siapapun. jangan sampai maido itu membunuh karakter dari pemain"
Yahya juga menyoroti paido yang datang saat pemain sendiri sudah berusaha maksimal sesuai arahan pelatih.
"Pemain sudah maksimal, menurut pelatih bagus. tiba-tiba menurut supporter permainannya jelek, bunuh diri, blunder"
Lebih lanjut, performa baik atau buruknya pemain bisa dinilai dan ditindaklanjuti oleh pelatih Aji Santoso.
Sedangkan masalah hasil minor akan menjadi tanggung jawab manajemen.
"Jangankan kalah, menang itu masih bisa kita evaluasi" Pungkas Yahya.
Evaluasi dari manajemen sendiri sudah terlihat pada pekan ke-2 Liga 1 2023/2024.
Usai ditahan imbang oleh Barito Putera, Azrul Ananda selaku CEO Persebaya Surabaya langsung menyuarakan akan melakukan evaluasi tim.
"Kami pasti akan melakukan evaluasi ke tim kami sendiri, karena memang performa tim kami tidak sesuai ekspektasi, masih bisa lebih baik lagi," ungkap Azrul Ananda pada Sabtu (8/7/2023).
Evaluasi itu tak lain demi mewujudkan target Persebaya untuk menjadi kampiun pada gelaran Liga musim ini.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
(TribunJatimTimur.com)
| Jakmania Full Senyum Persija Hajar Persita di Laga Pertama Super League, 2 Pemain Disorot |
|
|---|
| Persija dan Persis Solo Gigit Jari? PSIM Yogyakarta Umumkan Incaran Mereka Sebagai Rekrutan Baru |
|
|---|
| 1 Bintang Asing Akhirnya Lakoni Latihan Perdana di Persib Bandung, Bobotoh Justru Dibuat Salfok |
|
|---|
| Mihailo Perovic Gacor dari Kepala Hingga Kaki, Fans Persebaya Bisa Lupakan Flavio Silva Lebih Cepat? |
|
|---|
| Persija Mendadak Umumkan Rekrutan Baru di Pagi Hari, Jakmania Terkejut, 1 Gelandang Brasil Batal? |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/Rachmat-Irianto-dan-Ricky-Kambuaya-hengkang-dari-Persebaya.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.