Berita Jember

Tanaman Pangan Terdampak Banjir Jember Capai Ribuan Hektare, Kerugian Ratusan Miliar Rupiah

Ribuan hektare tanaman pangan di Jember terdampak banjir pekan lalu, kerugian mencapai ratusan miliar rupiah

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatim-Timur.com/Imam Nawawi
Kondisi lahan pertanian tanaman tembakau petani di Dusun Sidomulyo Desa Sumberejo Ambulu Jember. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, JEMBERKontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Jember menyebut, lahan perkebunan dan hortikultura yang terdampak banjir pekan lalu mencapai 5.000 hektare di kawasan Jember.

Ketua KTNA Jember M Sholeh mengungkapkan lahan yang terdampak banjir, akibat hujan deras selama dua hari pekan lalu, sekitar 5.000 hektare di wilayah Kecamatan Ambulu, Wuluhan, Puger dan Gumukmas.

"Untuk tanaman tembakau ada seluas 2.000 hektare yang terdampak. Sementara untuk tanaman holtikultura seperti, kubis, lombok, bawang merah, dan melon, ada sekitar 3.000 hektaran di empat kecamatan itu," tanggapnya.

Sholeh menilai bencana di sektor pangan ini, semakin melengkapi penderitaan para petani. Sebab biasanya mereka kesulitan pupuk, kini ditambahi gagal panen akibat cuaca buruk.

"Sehingga diperlukan uluran tangan Pemerintah untuk membantu mereka. Karena petani sekarang menangis betul. Sebab biaya yang mereka keluarkan sangat besar selama bercocok tanam," urainya.

Oleh karena itu, Sholeh meminta agar Pemerintah Kabupaten Jember bisa memberikan stimulus modal kepada para petani yang terdampak genangan air tersebut. Supaya mereka bisa bertanam lagi.

"Karena petani tetap masih ingin tanam lagi, meskipun habis terkena bencana. Karena sebagian dari mereka harus bayar utang bank," jelasnya.

Baca juga: SPG di Kota Malang Diduga Lakukan Penipuan Berkedok Investasi Jual Beli Pompa ASI

Sementara itu, Ketua Perempuan Tani Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jember Eka Purwati menambahkan, jika di total kerugian bencana tersebut mencapai ratusan miliar rupiah.

"Untuk satu lahan buat gampang biaya tanamnya Rp 40 jutaan. Sementara lahan yang terdampak ada 5.000 Ha. Tinggal kalikan itu, Rp 40 juta kali 5.000, berapa sudah," rincinya.

Oleh karena itu, Eka meminta kepada pihak perbankan bisa memberikan toleransi pembayaran kepada petani. Karena mereka sudah tidak punya apa-apa lagi.

"Untuk biaya tanam lagi, mereka sudah bingung. Gimana caranya bayar hutangnya. Dan mereka masih butuh modal lagi, untuk biaya tanam lagi," pungkasnya.

Pekan lalu, pada 6 - 7 Juli, hujan mengguyur Kabupaten Jember. Hal itu menyebabkan banjir genangan di beberapa wilayah. Termasuk di lahan perkebunan tembakau, dan hortikultura di kawasan Jember selatan.
Hal ini berdampak kepada tanaman tembakau berusia tanam 40 - 45 hari. Petani pun terancam gagal panen.

 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

(Imam Nawawi/TribunJatimTimur.com)

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved