Elpiji di Jember
Cegah Kelangkaan, Polres Jember Mulai Awasi Pendistribusian Tabung Gas Elpiji 3 Kilogram
Pihak Polres Jember mengantisipasi terjadinya kelangkaan elpiji 3 kilogram, memantau distribusi sampai ke kecamatan
Penulis: Imam Nawawi | Editor: Sri Wahyunik
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, JEMBER - Aparat penegak hukum mulai bergerak untuk mengantisipasi kelangkaan elpiji 3 kilogram di Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Kapolres Jember AKBP Moh Nurhidayat mengaku telah menginstruksikan seluruh Polsek untuk memantau pergerakan pendistribusian tabung elpiji melon tersebut.
"Kami sudah memberikan instruksi kepada anggota untuk mengawasi penyaluran elpiji 3 kilogram. Karena kami pernah mengungkap adanya kelangkaan itu bisanya ditimbun," ujarnya, Sabtu (29/7/2023).
Pengalaman yang terjadi di Kabupaten Jombang, kata dia, biasanya para pelaku itu memborong tabung elpiji kecil. Kemudian mereka simpan mengunakan teknologi es batu di tempat khusus.
"Itu yang terjadi di wilayah saya tugas sebelumnya. Saya berharap mulai ada input dari Polsek tentang keberadaan gudang keluar masuk truk pengangkut tabung elpiji gitu," kata Hidayat.
Hidayat meminta jajaran personel Polres Jember bisa bekerjasama dengan seluruh elemen masyarakat, untuk mengawasi pendistribusian tabung elpiji.
"Polsek menjaring informasi dari masyarakat. Dan masyarakat boleh menginformasikan kepada teman-teman kepolisian. Termasuk teman-teman wartawan juga boleh menginfokan soal itu," imbuhnya.
Jika kelangkaan itu terjadi karena stok barang dan permintaan tidak seimbang. Hidayat mengaku masih bisa memakluminya.
"Kami berharap kelangkaan itu akibat 'supply dan demand' tidak seimbang. Tetapi kalau ternyata kelangkaan itu terjadi akibat penyalahgunaan. Maka, hal tersebut pasti kami tindak tegas," ucapnya.
Baca juga: Daftar Pemain Persebaya untuk Lawan Persija di Liga 1 2023/2024, Aji Santoso Andalkan Talenta Muda
Sebelumnya, Sales Branch Manager Pertamina Rayon V Malang Zico Aldillah mengatakan, kuota tabung elpiji melon di Jember setiap bulannya sekira 54 ton. Katanya jumlah tersebut harus didistribusikan kepada masyarakat hingga di pelosok desa.
"Kami sendiri sudah menyalurkan lebih dari itu pada bulan Juli 2023. Sekitar 2,3 persen naiknya dari kuota biasanya. Jadi kami tidak ada pengurangan ataupun pengendalian," imbuhnya.
Sementara, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengakui ada kekhwatiran dari masyarakat, kalau pemerintah kesulitan melakukan pengawasan di tingkat pengecer elpiji 3 kilogram.
"Ini adalah keputusan dari pusat, ada memang kekhawatiran pendistribusian elpiji secara tepat sasaran agak sulit dipantau di tingkat pengecer," ujarnya saat di Jember,Kamis (27/7/2023).
Emil mengatakan Pertamina sedang memperkuat pangkalan pendistribusian elpiji 3 kilogram. Bahkan Pemprov Jatim berusaha untuk menjaga stabilitas pasokan.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
(Imam Nawawi/TribunJatimTimur.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.