Pria Aceh Dibunuh Oknum Paspampres

Terungkap Sosok dan Motif Pembunuh Pria Asal Aceh, Keluarga Korban Sempat Diminta Uang Rp 50 Juta

Terungkap sosok pembunuh dan motif sebenarnya dari pembunuhan pria asal Aceh. Keluarga korban sempat diminta uang tebusan 50 juta rupiah.

|
Editor: Luky Setiyawan
KOLASE SERAMBINEWS.COM
Terungkap sosok pembunuh dan motif sebenarnya dari pembunuhan pria asal Aceh. Keluarga korban sempat diminta uang tebusan 50 juta rupiah. 

“Apa salah anak saya Pak Jokowi, sampai dibunuh oleh oknum pengawal Bapak?” terang Fauziah warga Mon Keulayu, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, Aceh itu saat dihubungi oleh Kompas.com, Minggu (27/8/2023).

Dia mendesak, Presiden Joko Widodo memastikan kasus kematian anaknya diusut sampai tuntas.

“Kami minta keadilan dari presiden,” terang dia.

Fauziah meminta pelaku dihukum setimpal.

“Seberat-beratnya harus dihukum dia (pelaku). Agar jangan ada lagi korban lain seperti anak saya di negara ini,” terangnya.

Keluarga Diminta Tebusan Rp50 Juta

Fauziah bercerita, putranya tersebut merantau ke Jakarta sejak tahun lalu.

Di sana Imam berjualan kosmetik. Pada 12 Agustus 2023, kata Fauziah, putranya meneleponnya dan meminta uang Rp 50 juta.

Saat itu anaknya mengaku, uang itu akan diserahkan karena Imam diculik.

“Saya tidak tahu apa masalahya,” kata dia.

Selain mendengar suara sang anak melalui sambungan telepon, Fauziah juga mendengar suara lain dari terduga pelaku.

“Dia bilang, kalau sayang anak, kirim duit Rp 50 juta. Saya bilang, iya saya kirim. Jangan dipukul anak saya,” katanya.

Bahkan pelaku menyebutkan, jika uang tidak dikirim maka anaknya akan dibunuh dan mayatnya dibuang ke sungai.

Dirinya pun sudah berusaha mencari uang.

Namun, karena karena mengalami kesulitan ekonomi, tidak mudah bagi Fauziah mendapatkan uang Rp 50 juta.

Sementara itu pada 24 Agustus 2023, Fauziah mendapat informasi anaknya itu sudah meninggal di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.

Jenazah Imam kemudian diserahkan ke keluarga oleh Kodam Jayakarta untuk diberangkatkan ke Aceh.

“Sampai anak saya meninggal saya tidak tahu salah anak saya apa,” katanya lirih.

Fauziah mengungkapkan, Imam meninggal saat kondisi perekonomiannya di perantauan mulai membaik.

Belakangan, sepengetahuannya, Imam membuka kios kosmetik sendiri.

“Empat bulan ini dia buka usaha di daerah Tangerang Selatan.

Saya harap ini musibah terakhir untuk anak bangsa ini, cukup saya dan anak saya yang merasakan sakitnya,” tandasnya.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved