Anak Anggota DPR RI Aniaya Pacar
Anggota DPR RI yang Anaknya Aniaya Pacar Hingga Tewas : Usut Tuntas!
Edward Tannur menyerahkan segala bentuk informasi konfirmasi dan tanggapan atas kasus anaknya kepada kuasa hukum.
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Surabaya - Edward Tannur anggota DPR RI dari NTT, ayah Gregorius Ronald Tannur (31) alias GRT, tersangka dugaan penganiayaan hingga tewas janda asal Sukabumi, Dini Sera Afrianti (29), di basement sebuah tempat hiburan malam Kota Surabaya, meminta agar kasus anaknya diusut tuntas.
Edward Tannur menyerahkan segala bentuk informasi konfirmasi dan tanggapan atas kasus anaknya kepada kuasa hukum yang ditunjuknya yakni Lisa Rahmat.
Ia berharap, melalui pendampingan hukum tersebut, dapat memberi informasi pembanding yang dapat menjamin obyekticvitas informasi atas kasus yang menimpa anaknya.
Selain itu dia berharap informasi mengenai kasus anaknya tidak melebar menjadi bola liar isu negatif, yang berpotensi mengganggu kinerja penegak hukum; kepolisian.
Baca juga: Diskominfo Lumajang Kembangkan Website Desa dan Kelurahan
Apalagi beberapa hari setelah anaknya resmi berstatus sebagai tersangka, informasi mengenai serba-serbi kasusnya dilansir ke publik melalui media massa, online atau medsos.
Ternyata, sempat muncul adanya isu soal intervensi hukum yang dilakukan sejumlah pihak yang dituduhkan kepada anaknya. Edward Tannur menampik semua isu liar tersebut.
"Kami menyerahkan pada kuasa hukum kami, supaya tidak terjadi bias yang berlebihan. Nanti orang bilang; wah ini intervensi lagi. Semua dikatakan intervensi, baik pakar hukum dan lain lain, saya lihat wah ini opininya sudah negatif tinking," kata Edward Tannur kepada awak media di sebuah balai pertemuan kawasan Kecamatan Sukomanunggal, Surabaya, pada Selasa (10/10/2023) sore.
Baca juga: Stres Istri Gagal jadi Kepala Desa, Mantan Kades di Probolinggo Tertangkap Konsumsi Narkoba
Bahkan, Edward Tannur menegaskan, secara pribadi, dirinya tetap menghendaki kasus yang menjerat anaknya itu diusut secara tuntas.
Agar memberikan kepastian hukum yang berkeadilan kepada korban dan keluarganya. Termasuk, kepada pihak anaknya yang harus secara 'gentleman' mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum.
Semua komitmen penegakkan hukum ini, meski diakuinya juga terasa pahit dan mengiris hatinya, sebagai ayah.
Semata-mata, lanjut Edward Tannur, demi memberikan kelapangan hati semua pihak selama hidup di dunia dan di akhirat.
"Iya harus diusut tuntas. Supaya pihak korban juga puas. Kami juga merasa puas. Punya tanggungjawab baik di dunia maupun di akhirat. Lapang jalannya," ujar pria berkemeja lengan panjang putih polos tersebut.
Baca juga: 46 Desa di Pasuruan Gelar Pilkades Serentak Hari Ini
Oleh karena itu, Edward Tannur juga tidak mengintervensi proses hukum yang sedang bergulir. Daripada dirinya malah makin membuat sengsara semua pihak yang terlibat menjadi korban. Hanya demi kesenangan sesaat di dunia.
"Saya juga tidak mau besok-besok kalau ada hal-hal yang muncul lagi, yang seperti ini lagi, saya enggak mau. Saya orangnya prinsip. Lebih baik saya susah. Daripada saya senang diatas penderitaan orang lain," pungkas anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) asal Dapil Nusa Tenggara Timur (NTT) II itu.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik :Tribun Jatim Timur
(Luhur Pambudi/TribunJatimTimur.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.