Berita Pasuruan

Dimas, Banteng Taman Safari Prigen Dilepasliarkan ke Taman Nasional Baluran

Taman Safari Indonesia Grup sebagai Lembaga Konservasi terus berkomitmen untuk melakukan penyelamatan satwa liar.

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Haorrahman
tribunjatimtimur/Galih Lintartika
Pelepasliaran Dimas, Banteng Taman Safari Prigen. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, PASURUAN - Taman Safari Indonesia Grup sebagai Lembaga Konservasi terus berkomitmen untuk melakukan penyelamatan satwa liar.

Prioritas penambahan populasi di Indonesia melalui kegiatan insitu maupun eksitu link diharapkan dapat menjadi sumberdaya genetic untuk menjaga populasi di habitat aslinya.

General Manager The Grand Taman Safari Prigen Lies Yuwati mengatakan jika satwa hasil breeding di Lembaga Konservasi harus segera dikembalikan ke asalnya untuk dilepasliarkan.

Hal ini dilakukan agar populasi dan keseimbangan ekosistem tetap terjaga.

Baca juga: Diberhentikan Kepala Desa, Ketua di Situbondo Wadul ke DPRD

“Jadi ada satu satwa yaitu Banteng Jawa pejantan yang lahir pada 22 Agustus 2017 yang akan dilepasliarkan ke Taman Nasional Baluran. Banteng ini bernama Dimas yang lahir atas indukan Matos dan Dini,” katanya, Rabu (11/0/2023) siang.

Upaya dalam mengembangbiakkan satwa-satwa asal Indonesia atau endemic yang populasinya terancam menjadi prinsip dari Taman Safari Indonesia Grup.

Dengan adanya pelepasliaran ini diharapkan populasi yang mulai berkurang di alam dapat berfungsi dengan baik sehingga populasinya bertambah.

“Kami berharap beberapa satwa yang saat ini populasinya mulai berkurang di alam dapat dilepasliarkan kembali ke habitat alaminya sehingga perannya sebagai salah satu elemen di dalam ekosistem dapat berfungsi dengan baik,” kata Komisaris Utama Taman Safari Indonesia, Tony Sumampau.

Baca juga: Lirik Lagu Satu-satu dari Idgitaf dan Chord Gitar, Viral di TikTok:  Aku Sudah Tak Marah

Kegiatan pelepasliaran ini merupakan bagian dari upaya konservasi eksitu. Kegiatan ini juga merupakan upaya peningkatan populasi di alam melalui pengembalian satwa secara terkontrol di luar habitat aslinya.

Disisi lain, Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik (KKHSG) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Indra Exploitasia mengapresiasi upaya dukungan dalam peletarian terhadap satwa liar kebanggan Indonesia.

“Semoga Banteng jantan bernama Dimas ini menjadi pejantan tangguh di Taman Nasional, sehingga banteng-banteng betina yang sudah menunggunya disana bisa bertambah,” sambungnya.

Kepala Balai Taman Nasional Baluran, Johan Setiawan pun menyampaikan terima kasih dan mengapresiasi telah membantu mengimplementasikan rencana reintroduksi satwa endemic Pulau Jawa tersebut.

“Terkait dengan pelepasliaran di habitat aslinya, rencananya banteng jawa jantan dengan nama Dimas ini akan di lakukan habituasi di kawasan konservasi Taman Nasional Baluran,” tuturnya.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Nur Patria Kurniawan jika satwa yang akan direintroduksi ke habitatnya diharapkan mampu berkembangbiak dengan baik sehingga populasi di alam tetap terjaga dan lestari.

Sebelumnya, Taman Safari Indonesia telah mengembalikan 4 ekor banteng jawa ke habitat asal. Dan jumlah ini akan bertambah dengan dikirimnya pejantan banteng jawa Dimas) ke habitat aslinya di Taman Nasional Baluran.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

(Galih Lintartika/TribunJatimTimur.com)

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved