Suami Bunuh Istri di Blitar

Pengakuan Suami Bunuh Istri di Blitar : Dia Selingkuh Tapi Tidak Mau Mengaku Pada Saya

STS, pelaku pembunuhan istri di Blitar bersikukuh jika sang istri selingkuh namun tidak mau mengaku, sehingga ia tega membunuhnya

Editor: Sri Wahyunik
TribunMataraman.com/Samsul Hadi
Pelaku pembunuhan terhadap istrinya sendiri saat berada di Polres Blitar, Rabu (8/11/2023) 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, BLITAR - Memakai baju tahanan warna oranye, STS (73), terus menunduk saat polisi menggiringnya di lobi Polres Blitar, Rabu (8/11/2023).

Bapak tiga anak warga Dusun Talok, Desa Pojok, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, itu menutup wajahnya menggunakan masker.

Sebagian rambutnya yang sudah penuh uban terlihat menyembul dari balik peci yang dipakainya. 

STS merupakan pelaku pembunuhan terhadap istrinya, Sri Juanah (70), yang jasadnya dibuang di sungai yang berjarak sekitar 100 meter dari rumahnya. 

Jasad korban ditemukan warga dalam posisi tengkurap di sungai pada Senin (6/11/2023) sekitar pukul 08.15 WIB.

"Dia (korban) itu kan selingkuh, tapi tidak mau mengakui sama saya, akhirnya terjadi cek-cok. Cek-coknya menjelang subuh," kata STH kepada wartawan saat ditanya kronologi peristiwa tersebut di Polres Blitar

Suara STH terdengar terbata-bata saat menceritakan ulang peristiwa berdarah di rumahnya. Ia seperti menahan tangis. Matanya berkaca-kaca. 

"Omongannya (korban) keras kepada saya, ada kekhilafan pada diri saya, akhirnya saya memukul istri (korban)," lanjutnya. 

STH memukul kepala istrinya menggunakan linggis saat berada di kamar mandi rumahnya. 

Sebelum dipukul menggunakan linggis, STH sempat memukul istrinya memakai kayu. 

"Bukan linggis, tapi pakai besi buat mencabut paku. Pertama, (istri) saya pukul menggunakan kayu," ujarnya.

Baca juga: Viral Sosok Ustadz Gunawan, Guru Ngaji Disebut Tinggal di Gubuk Reyot, Sang Ustaz Ungkap Faktanya

Setelah menghabisi korban, STH membuang jasadnya ke sungai yang berjarak sekitar 100 meter dari rumah. 

Ia mengangkut jasad istrinya menggunakan gerobak dorong (arco). 

Menurutnya, saat dibuang ke sungai, istrinya masih hidup, dalam kondisi sekarat. 

"Saya buang ke sungai (korban) masih hidup. Saya buang ke sungai dari pada di rumah ada orang banyak," katanya. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved