Bocah SD Motoran ke Jakarta
Dua Bocah SD di Sampang Nekat Bersepeda Motor ke Jakarta, Bermodal Rp 100 Ribu dan Ikuti GPS
Dua bocah yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Sampang, Madura nekat pergi ke Jakarta, menggunakan sepeda motor
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, SAMPANG - Dua bocah yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Sampang, Madura nekat pergi ke Jakarta menggunakan sepeda motor.
Diusianya yang masih 12 tahun, mereka bepergian hanya bermodal nekat, tanpa kesiapan yang matang seperti layaknya orang berpergian jauh pada umumnya.
Mereka hanya membawa uang Rp 100 ribu hasil dari meminjam ke tetangga. Kemudian pakaian yang dibawa hanya baju yang melekat di tubuh mereka, berupa kaos oblong, celana pendek, serta sandal jepit.
Akan tetapi, sebelum sampai ke kota tujuan, ke duanya dicegat oleh anggota kepolisian di wilayah Kecamatan Tengaran, Semarang, Jawa Tengah, sekaligus diamankan di Kantor Polsek setempat.
Atas kondisi tersebut, pihak keluarga bergegas menjemput dan ternyata tujuan ke dua bocah pergi ke Jakarta hanya ingin bertemu dengan teman sebayanya yang sebelumnya sering komunikasi melalui telepon.
Salah satu bocah berinisial D mengatakan bahwa, dirinya bersama temannya (MZ) berboncengan berangkat ke Jakarta pada Minggu (19/11/2023) sekitar 13.00 WIB.
Perjalanannya ke luar kota baru pertama kali, tidak mengetahui rute. Sehingga berinisiatif menggunakan Google Map (GPS).
"Kami menyetir bergantian, tanpa menggunakan helm dan selama perjalanan tidak bertemu polisi," ujarnya, Selasa (21/11/2023).
Saat malam hari mereka menginap di sebuah gardu, lokasinya di pinggir jalan raya Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Baca juga: Dua Pemuda Terpergok Selipkan Sabu-sabu dalam Bungkus Rokok di Sekitar Lapas
Kemudian keesokan harinya, baru melanjutkan perjalanan. Sedangkan saat merasa lapar, mereka hanya membeli mie instan.
"Uang yang Rp 100 ribu itu juga kami buat untuk beli bensin dan saat kami diamankan Polisi pada Senin (20/11/2023), sisa uang tinggal Rp 10 ribu," ucap D dengan polosnya.
Sementara, pihak keluarga bocah (MZ), Jauhari menyampaikan, pertama kali informasi itu didengar dari istrinya yang ditelfon oleh petugas kepolisian.
Saat itu dirinya tidak langsung percaya karena khawatir penipuan, sehingga meminta foto dan video keberadaan keponakannya tersebut.
"Setelah dikirim foto dan video, saya langsung bergegas menjemput ponakan saya ke Jawa Tengah dengan ditemani keluarga," katanya.
Ia merasa tidak habis pikir, ponakannya memiliki inisiatif ke Jakarta. Sebab saat berangkat dirinya bertemu dengan ponakannya di pasar dan saat ditanya, ponakannya hanya ingin beli-beli.
"Saat itu saya percaya, tanpa menaruh rasa curiga karena mereka hanya mengenakan kaos dan celana pendek," tuturnya.
Terpisah, Kapolsek Pangarengan Ipda Iwan Suhadi membenarkan atas peristiwa tersebut, bahkan pasca dijemput oleh pihak keluarga, ke dua bocah tersebut berada di Mapolsek Pangarengan untuk dilakukan mediasi.
"Kami panggil semua pihak keluarga dari ke dua anak ini, semoga kedepan tidak ada lagi peristiwa yang sama. Saya harapkan para orangtua menjaga betul-betul anaknya," pungkasnya.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
(Hanggara Pratama/TribunJatimTimur.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.