Penanganan Kusta di Jatim
Perjuangan Berliku Melawan Kusta di Sampang, 2025 Ditemukan 85 Kasus Baru
Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, terus bergerak dalam melawan dan menanggulangi penyakit kusta
Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Sri Wahyunik
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, SAMPANG - Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, terus bergerak dalam melawan dan menanggulangi penyakit kusta.
Perlahan tapi pasti, satu per satu upaya penanganan penyakit kusta dijalankan.
Di tengah tantangan berat mulai dari stigma sosial hingga keterbatasan anggaran, komitmen pemerintah dan masyarakat tak pernah goyah.
Meski, prevalensi kusta per 10.000 penduduk di Sampang mengalami penurunan tajam sejak tahun 2014, namun pada 2024 angka kembali naik ke 2,27 persen. Hal ini menggambarkan bahwa penemuan kasus masih fluktuatif.
Hingga pertengahan 2025, sudah ditemukan 85 kasus baru, termasuk dua kasus pada anak, serta dua kasus dengan disabilitas tingkat dua.
“Capaian pengobatan kami cukup tinggi. Tahun 2020 pengobatan berhasil di atas 90 persen, dan di 2025 meskipun masih berjalan, kami sudah mencapai 83 persen,” kata Plt Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes KB) Sampang, dr. Dwi Herlinda Lusi Harini, Jumat (11/7/2025).
Baca juga: Bupati Bondowoso Lantik Kadis PMD Probolinggo Sebagai Sekda Definitif
Menurutnya, perjuangan untuk menekan angka penderita kusta tidaklah mudah. Terdapat beberapa tantangan utama yang masih dihadapi seperti, tingginya stigma sosial terhadap penderita kusta
Kemudian, kurangnya pemahaman baik dari masyarakat, keterlambatan diagnosis dan pengobatan, minimnya aktivitas pelacakan kasus di lapangan, dan keterbatasan koordinasi lintas sektor dan alokasi anggaran.
Namun Sampang tak tinggal diam. Serangkaian inovasi dan terobosan lokal telah diluncurkan. Salah satunya, 'Desa Sahabat Kusta', yang kini sudah dibentuk di lima lokasi.
"Di sana, kader-kader lokal dibekali pengetahuan dan dukungan untuk menanggulangi stigma dan membantu proses deteksi dini," terangnya.
Ada juga program unik bernama “Desa Kuasik” dan “PDKT” (Penemuan Dini Kusta Terpadu), yang melibatkan tokoh agama dan kepala desa untuk ikut berperan aktif dalam skrining masyarakat.
"Dengan beberapa upaya yang kini telah dilakukan, kami yakini Sampang siap bebas kusta sebelum 2030," tegasnya.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(TribunJatimTimur.com)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.